BPBD Kabupaten Serang Imbau Warga Tetap Waspada

infobanten.id | BPBD Kabupaten Serang mengimbau agar tetap waspada terkait dengan gempa susulan. Selain itu, masyarakat juga diimbau agar selalu memantau informasi kondisi cuaca dan peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG.

Ketua harian Crisis Centre pada BPBD Kabupaten Serang, Jhonny Iskandar, mengungkapkan bahwa sejauh ini tercatat 7 kali gempa susulan yang dirasakan oleh masyarakat. Meskipun besaran magnitudo dibawah gempa pertamakali yaitu 6,7 magnitudo.

“Jangan terbawa isu yang beredar. Pantau terus perkembangan kejadian, karena memang sampai saat ini masih terjadi aktivitas kegempaan,” ujarnya, Jumat (14/1).

Ia juga mengakak masyarakat agar tidak panik, serta memverifikasi berita-berita yang beredar apabila menerima informasi-informasi terkait dengan kejadian gempa dan aktivitas gunung anak Krakatau.

“Segera melakukan konfirmasi ke lembaga atau pihak yang berkaitan dengan kebencanaan, dalam hal ini baik ke BPBD maupun lembaga-lembaga diatasnya, melalui relawan,” tuturnya.

Menanggapi informasi masyarakat perbatasan Anyer-Mancak yang memilih untuk mengungsi, ia menegaskan bahwa Tim yang ada di Kecamatan Anyer, tidak menginformasikan bahwa ada masyarakat yang mengungsi. Sejauh ini, hanya ada laporan sejumlah rumah terdampak gempa di Kecamatan Anyer dan Tunjung Teja.

“Saat ini kami mencoba untuk menyisir dampak dari gempa tadi. Saat ini baru terlaporkan di dua Kecamatan saja,” ungkapnya.

Jhonny mengatakan, pihaknya mencoba untuk memutus isu terkait dengan tidak benar terkait dengan tsunami pasca gempa. Salah satunya dengan cepat menyebar informasi dari BMKG.

“Bahwa gempa yang terjadi hingga sekitar pukul 20:00 WIB, hingga 7 kali, BMKG belum mengeluarkan peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG terkait dengan dampak gempa,” terangnya.

Menurutnya, memang hal biasa dengan kejadian gempa, dihubungkan dengan isu seperti akhir tahun 2021, yaitu akan terjadi tsunami. Hal itu diperparah dengan penyebaran video dan foto tanpa klarifikasi dan kroscek.

“Banyak foto dan video yang tersebar tanpa ada keterangan rinci. Sehingga masyarakat terbawa isu yang belum tentu kebenarannya,” kwta Jhonny.

Diakhir, ia menyampaikan informasi kepada masyarakat berdasarkan komunikasi dirinya dengan pos pantau gunung anak Krakatau di Pasauran. Dimana, dilaporkan bahwa untuk aktivitas gunung anak Krakatau masih terbilang normal, belum ada aktivitas yang berkaitan dengan gempa.

“Sementara ini baik BMKG, belum mengeluarkan rilis terkait dengan potensi tsunami dampak dari gempa,” katanya.

Dari aktivitas gunung anak Krakatau setiap hari, terpantau masih aman, dan dalam kondisi normal. Ia menyebut, mungkin karena ada gempa dan gempa tersebut dirasakan di beberapa daerah, sehingga dikaitkan dengan adanya hubungan dengan gn anak Krakatau itu.

“Padahal sebelum ada gempa pun, gn anak Krakatau tetap beraktivitas seperti biasa. Hanya masih dalam kondisi normal,” tandasnya. (Red)