Produksi beras Lebak 160.442 ton, cukup untuk kebutuhan 6 bulan

Produksi beras di Kabupaten Lebak sejak Januari-Mei 2020 menembus 160.442 ton dan menyumbangkan ketersedian pangan hingga enam bulan ke depan.

infobanten.id | Produksi beras di Kabupaten Lebak sejak Januari-Mei 2020 menembus 160.442 ton dan menyumbangkan ketersedian pangan hingga enam bulan ke depan.

“Kami menjamin di tengah pandemi COVID-19 produksi beras melimpah,” kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Iman Nurzaman di Lebak, Selasa.

Pemerintah daerah terus mengoptimalkan percepatan gerakan tanam guna mendukung swasembada pangan di tengah pandemi COVID-19.

Gerakan percepatan tanam tahun 2020 ditargetkan angka tanam Juni 2020 seluas 30.000 hektare.

Produksi beras hasil panen petani di 28 kecamatan patus diapresiasi karena tanpa serangan hama maupun penyakit tanaman.

Bahkan, produktivitas panen bisa mencapai 8,0 ton gabah kering pungut (GKP) per hektare.

Karena itu, pihaknya mengajak petani terus meningkatkan produksi beras sehingga dapat meningkatkan ekonomi keluarga juga terpenuhi ketersedian pangan.

“Kami minta petugas penyuluh lapang agar mendampingi petani dalam percepatan gerakan tanam itu,” ujarnya menjelaskan.

Ia mengatakan, selama ini, kebutuhan konsumsi beras untuk masyarakat Kabupaten Lebak dengan penduduk 1,2 juta jiwa dibutuhkan sebanyak 147.722 ton/tahun  atau jika per bulan rata-rata 12.310 ton.

Sedangkan, kata dia, konsumsi beras per kapita sebanyak 114 kilogram/jiwa.

Apabila, produksi beras sebanyak 160.442 ton dan kebutuhan beras yang terserap masyarakat hingga Mei 2020 sebanyak 61.551 ton sehingga dinyatakan surplus 98.891 ton.

“Kami yakin produksi beras hasil panen petani itu melimpah dan memenuhi kebutuhan pangan warga,” katanya menjelaskan.

Menurut dia, pemerintah terus melakukan intervensi dengan memberikan bantuan benih sebanyak 12.500 kilogram pada kelompok-kelompok tani.

Selain itu juga memaksimalkan sarana peralatan pertanian (alsintan) pertanian yang ada di 28 kecamatan.

“Kami melakukan intervensi itu guna mendukung swasembada pangan dan membangkitkan perekonomian masyarakat,” katanya menjelaskan.

Sejumlah petani di Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak mengatakan bahwa panen di wilayah itu sekitar awal Juli 2020 karena saat ini butiran gabah sudah menguning.

“Kami yakin panen tahun ini melimpah dan mencukupi ketersedian pangan,” kata mang Mian (55) seorang petani Rangkasbitung Kabupaten Lebak. (*)