RS Sari Asih Kesulitan Darah Transfusi

Sari Asih, Cipondoh, Tangerang, mengalami kesulitan untuk darah transfusi

infobanten.id | RS Sari Asih, Cipondoh, Tangerang, mengalami kesulitan untuk darah transfusi bagi pasien karena stoknya di Palang Merah Indonesia (PMI) setempat berkurang saat Ramadhan.

“Kita akui memang sedikit kesulitan untuk mencari darah untuk memenuhi kebutuhan transfusi darah bagi pasien di RS Sari Asih Cipondoh karena stok di PMI berkurang saat Ramadhan,” ujar Manajer Marketing RS Sari Asih Cipondoh, Yudi Suyatno di Tangerang,  Jumat.

Oleh karena itu, pihaknya segera menggelar kegiatan donor darah dan plasma konvalesen untuk membantu pemenuhan stok darah di PMI Kota Tangerang Banten.

Dia mengatakan donor darah yang diadakan di Aula RS Sari Asih Cipondoh itu diikuti para karyawan juga masyarakat umum di sekitar yang ingin mendonorkan darahnya.

Selain donor darah, dalam kesempatan itu juga mencari pendonor dari penyintas COVID-19 untuk menjadi bahan terapi bagi pasien yang tengah dirawat.

“Selain donor darah kita juga mengadakan donor darah plasma konvasalen untuk menjadi bahan terapi bagi pasien COVID-19,” kata Yudi.

Humas PMI Kota Tangerang Ade Kurniawan mengapresiasi kegiatan donor darah yang dilakukan oleh karyawan dan masyarakat di sekitar RS Sari Asih Cipondoh.

Kegiatan tersebut sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan darah sebab minimal harus tersedia sebanyak 1.000 kantong darah. “Stok saat ini tersedia 357 kantong darah,” kata Ade.

Ade mengatakan saat Ramadan pendonor berkurang dikarenakan sedang melaksanakan ibadah puasa, sementara permintaan darah terus melonjak sehingga menyebabkan persediaan saat ini menipis.

“Usai Ramadan, kami ajak masyarakat untuk kembali donor darah,” katanya.

Selain donor darah biasa pihaknya mengajak masyarakat penyintas COVID-19 untuk melakukan donor plasma konvalesen. Saat ini dari 400 pendonor telah didistribusikan plasma darah kepada 1729 pasien.

“Permintaan plasma konvalesen juga tinggi dari RS ke PMI. Kendalanya tidak banyak penyintas yang mau mendonorkan plasmanya, sampai-sampai ada penyintas yang mendonorkan plasmanya lebih dari sekali,” kata dia. (*)