infobanten.id | Pemprov Banten menerima penghargaan pertanian 2021 sebagai peringkat ketiga nasional provinsi penghasil padi terbanyak setelah Lampung dan Jawa Timur.
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy secara resmi menerima penghargaan tersebut dari Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin didampingi Menteri Pertanian Sahrul Yassin Limpodalam acara penyerahan penghargaan tersebut di Istana Wapres, di Jakarta, Senin.
“Alhamdulillah kita bisa ikut membantu pemerintah pusat dalam rangka mempertahankan ketahanan pangan nasional sebagai propinsi peringkat ketiga dalam produksi padi periode tahun 2019-2020,” kata Andika Hazrumy usai menghadiri acara yang digelar dengan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat tersebut.
Pada kesempatan tersebut Kementan memberikan penghargaan kepada 5 provinsi dan 5 kabupaten, masing-masing untuk kategori penghasil padi dan kategori pengekspor hasil pertanian.
Andika mengatakan, produksi padi Provinsi Banten 2020 mencapai 2.148.874 ton gabah kering giling (GKG), atau meningkat sebesar 4.571.000 ton dibandingkan dengan produksi tahun 2019 yang sebesar 2.144.303.000 ton.
Secara umum, kata Andika, PDRB (pendapatan domestik regional bruto) Banten sektor pertanian selama 2020 bernilai positif. Pada triwulan I, PDRB sektor pertanian tumbuh sebesar 3,90 persen dan triwulan II tumbuh sebesar 3,92 persen, dan triwulan III tumbuh 3,83 persen.
Selama tahun 2020, kontribusi sektor pertanian terhadap struktur PDRB Banten terus mengalami peningkatan di bandingkan 2019. Di triwulan III, kontribusi sektor pertanian mencapai 6,39 persen, meningkat dibandingkan 2019 yang sebsar 5,57 persen.
“Ini menunjukkan sektor pertanian di Provinsi Banten cukup baik progresnya dalam beberapa waktu terakhir ini,” kata Andika.
Sementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam sambutannya menyatakan Pemerintah Indonesia bersyukur karena sektor pertanian masih bisa tumbuh di tengah pandemi COVID-19 yang mengganggu banyak bidang, termasuk sektor ekonomi.
Wapres mengharapkan, penganugerahaan penghargaan bidang pertanian Tahun 2021 dapat menjadi penyemangat para kepala daerah dan unsur-unsur pemerintah daerah lainnya. Karena tanpa komitmen, pemikiran kreatif dan kerja keras mereka, roda pembangunan pertanian tak akan bisa berputar cepat dan memberikan hasil yang membanggakan. (*)