
infobanten.id | Bendahara Umum Pengurus Besar Matlaul Anwar Pujiyanto menegaskan bahwa perilaku Ketua DPP Generasi Muda Matlaul Anwar (Gema MA) Ahmad Nawawi tidak berakhlak.
Kecaman Pujiyanto bukan tanpa alasan. Berdasarkan fakta-fakta yang dikumpulkan PBMA dari pelaksanaan Munas Gema MA ke-6 yang dilaksanakan di Hotel Redtop, Jakarta, Nawawi adalah aktor utama terjadinya kekisruhan pelaksanaan munas.
“Dia juga dengan beraninya mengusir utusan PBMA yang ditugaskan oleh Ketum untuk jadi sebagai peninjau. Tidak beradab dia itu. Ngajago dia itu. Orang-orang tua kami yang ada di PBMA sama sekali tidak dianggap,” tegasnya.
Banyak sekali pelanggaran yang dilakukan Nawawi, lanjut Pujiyanto. Antara lain dia mengubah AD/ART yang disahkan pada tahun 2015 perihal syarat anggota Gema MA. Pada Bab 7 Pasal 9, anggota Gema MA serendah-rendahnya 17 tahun dan maksimal 40 tahun.
Nawawi mengubah AD/ART dengan poin terpenting adalah penetapan syarat usia maksimal menjadi 45 tahun.
“Secara pribadi saya akan menemui dia. Dia itu telah merendahkan martabat para sesepuh PBMA. Dia dengan seenaknya merubah AD/ART, lalu dia dengan sangat tidak beradab mengusir utusan PBMA. dengan tujuan supaya perubahan AD/ART tidak ada hambatan. Perubahan tersebut tujuannya untuk kepentingan dia. Dia kan usianya saat ini 45 tahun, dia ingin kembali menjadi Ketua Umum Gema MA tanpa ada hambatan,” papar Pujiyanto.
Sekretaris Eksekutif Ketua Umum PBMA, Uday Suhada, juga geram. “Orang tidak punya akhlak seperti dia harus diberi pelajaran. Dia tidak menghormati para pini-sepuh di MA,” katanya. (Red)