infobanten.di | Wonderful Indonesia akan mengoptimalkan pasar wisatawan Filipina. Caranya, dengan menggulirkan Indonesia Trade & Tourism Festival (ITTF) 2019. Program ini akan digelar 8-9 Maret 2019. Lokasinya strategis, di Glorietta 2 Activity Center, Palm Drive, Metro Makati, Manila, Filipina.
ITTF adalah agenda tahunan yang digelar KBRI di Manila berkolaborasi dengan Kemenpar.
“Consumer selling di ITTF menjadi sinergi positif KBRI Manila dengan Kemenpar. Hal tersebut jadi upaya untuk mengoptimalkan arus masuk wisatawan Filipina ke Indonesia. Sebab, Indonesia destinasi terbaik di dunia. Lalu, branding Wonderful Indonesia juga semakin mendunia,” ungkap Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani, Selasa (26/02/2019).
Wonderful Indonesia akan menggunakan area 100 M2. Luas ini 25% dari total space 400 M2 milik Glorietta 2 Activity Center. Stand ITTF 2019 akan terbagi 4 zona. Ada paviliun Fashion, Tourism, Trade, hingga Food & Beverage.
Rizki Handayani menambahkan, Manila menjadi spot strategis untuk mengoptimalkan market Filipina.
“Membuka stand pameran di Manila sangat tepat. Posisi Manila juga strategis untuk mengakses pasar di kota-kota lainnya. Dari sisi potensi, Manila sendiri juga kompetitif. Wisatawannya besar,” lanjut Rizki, yang biasa disapa Kiki.
Kunjungan wisatawan Filipina kw Indonesia sendiri cukup positif di tahun 2018. Jumlahnya mencapai 217.582 orang. Angka ini surplus 103,61% dari target 210 ribu wisatawan. Tahun ini, target kunjungan wisatawan Filipina ditarget 280 ribu orang.
“ITTF 2019 akan membuka banyak peluang. Sebab, TA/TO memiliki peluang luas untuk memasarkan beragam produk-produk andalannya. Dengan begitu, informasi akan semakin akurat tepat sasaran pada pasar Filipina. Kami optimistis, pameran ini akan efektif mendatangkan wisatawan Filipina. Target 2019 ini akan terpenuhi,” kata Rizki lagi.
Optimisme Indonesia cukup beralasan. Mengacu Euromonitor, outbound wisatawan Filipina mencapai 8,59 Juta orang pada 2017. Lalu, share wisman yang berkunjung ke Indonesia mencapai 4%. Indonesia dan Filipina juga diuntungkan kedekatan geografis. Hubungan diplomatik kedua negara juga sangat hangat. Filipina juga sudah memiliki destinasi favorit, seperti Bali, Jakarta, dan Batam (Kepulauan Riau).
Bali menjadi spot terfavorit wisatawan Filipina. Sepanjang rentang Januari-November 2019, arus wisatawan menuju Pulau Dewata sekitar 79.396 orang. Sedangkan kunjungan ke Jakarta sebanyak 53.646 orang, lalu ada 39.655 orang wisatawan Filipina menuju Batam.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani mengatakan, optimalisasi akan dilakukan kepada TA/TO.
“Filipina ini pasar besar bagi Indonesia. Pameran ini akan semakin mengoptimalkan arus wisatawan dari Filipina ke Indonesia. Komposisi terbaik tentu akan diberikan bagi TA/TO. Kami sertakan banyak latar belakang industri,” jelas Ricky.
Dalam ITTF 2019, Wonderful Indonesia menyertakan TA/TO dan Airlines. Total ada 14 TA/TO yang akan disertakan. SepertiAneka Kartika T&T, Travel Warehouse, Fiesta T&T, Las Palmas T&T, Uni Orient Travel, juga Rajah Travel. Sedangkan 5 maskapai yang dibawa adalah Garuda Indonesia, Cebu Pacific, Philippines Airlines, Singapore Airlines, dan Royal Brunei Airlines.
“Ini menjadi komposisi ideal. Sebab, Airlines sangat penting dan diandalkan wisatawan Filipina. Dan, ada banyak pilihan penerbangan reguler menuju Indonesia setiap harinya. Untuk itu, sekarang didorong volume pergerakan wisatawannya agar semakin optimal,” papar Ricky lagi.
Filipina saat ini terhubung dengan Jakarta dan Bali melalui direct flight. Poros ini dihubungkan oleh 3 maskapai yaitu, Cebu Pacific, Philippines Airlines, dan AirAsia. Maskapai lainnya adalah Garuda yang melayani rute Manila-Jakarta.
Kabid Pemasaran Area Sulawesi & Filipina Kemenpar Ni Putu Gayatri menjelaskan, ITTF 2019 akan memberikan impact positif terhadap pariwisata Indonesia.
“Secara keseluruhan, Filipina memiliki profil yang bagus. Karakter wisatawannya juga kompetitif. Bila semua aspek dioptimalkan, akan memberikan impact positif khususnya bagi perekonomian. Kunjungan wisatawan Filipina juga sangat jelas, yaitu liburan dan MICE,” tegas Gayatri.
Mengacu arus pergerakannya, wisatawan Filipina datang ke Indonesia dominan 70% menikmati liburan. Karakter yang dinikmatinya adalah wisata belanja dan kuliner selain wisata alam dan bahari. Untuk slot MICE sekitar 26% dengan aktivitas meeting dan pertemuan. Pada setiap kunjungan, wisatawan punya length of stay rata-rata 5,97 hari. Kemampuan spending-nya USD792,75 per kunjungan.
“Pasar Filipina tetap menjanjikan. Semua aspek memenuhi. Aksesibilitasnya sangat bagus. Ukuran dari wisatawannya besar. Dan, Indonesia memiliki atraksi dan amenitas terbaik. Penyelenggaraan ITTF 2019 ini otomatis akan menaikan pergerakan wisatawan. Baik jangka pendek maupun jangka panjang. Sebab, event ini menjadi media branding dan advertising menjanjikan,” tutup Menteri Pariwisata Arief Yahya.(Den/inf)