Yuk Ikut Lomba Lari Sambil Wisata di Batam Trail Run 2019

infobanten.id | Kepulauan Riau (Kepri) kembali menggelar event sport tourism menarik. Yaitu Batam Trail Run 5 Kilometer. Event ini akan digelar 07 April 2019 mendatang di wisata Tebing Langit, Jl. Ir. Sutami, Sekupang.

Event ini bertujuan untuk lebih memperkenalkan wisata Batam ke khalayak. Khususnya, kepada para wisatawan mancanagera (wisman). Selain itu, juga memperkenalkan alam Batam yang masih asri dan terjaga di sekitar trek lintasan lari ini.

Salah seorang panitia event Rudi Hartono menjelaskan, Batam Trail Run dibagi dalam dua kategori. Yakni kategori dewasa dan kategori anak- anak. Sehingga, event ini sangat cocok untuk liburan keluarga.

“Tentunya jalur lari bagi dewasa nantinya akan dipisah dari jalur lari anak- anak. Walaupun pada saat start perlombaan akan diberangkatkan secara bersamaan,” jelas Rudi. Selasa (05/03/2019).

Batam Trail Run rencananya dimulai dari pukul 8.00 WIB, diperkirakan akan selesai sampai pukul 14.00 WIB. Total hadiah yang disediakan oleh panitia mencapai Rp 77 juta, ditambah dengan medali.

“Juara I dewasa akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp 10 juta, juara II dewasa mendapatkan Rp 8 juta, juara III dewasa akan mendapatkan Rp 5 juta, dan juara IV dewasa juga mendapat hadiah sebesar Rp 3 juta,” sebutnya.

Sedangkan untuk kategori anak- anak, juara I akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp 4 juta, juara II Rp 3 juta, juara III Rp 2 juta, dan juara IV juga mendapatkan hadiah sebesar Rp 1 juta.

Di Batam Trail Run 5 Kilometer atau yang disingkat dengan BTR5K ini, para peserta yang mendaftarkan diri dipungut biaya pendaftaran sebesar Rp 100 ribu bagi pelari kategori dewasa dan Rp 60 ribu bagi pelari kategori anak- anak.

“Kami juga menyediakan sebanyak 100 medali, yang mana 70 medali dialokasikan untuk pelari kategori dewasa, dan 30 medali lainnya dialokasikan untuk pelari kategori anak- anak,” tambah Rudi.

BTR5K ini selain membidik wisatawan lokal untuk berpartisipasi di dalamnya, juga membidik wisatawan mancanegara (wisman). Peserta yang ditargetkan 1.500 orang. 300 orang di antaranya ditargetkan dari wisman.

“Untuk itu kita sudah menjalin kerjasama dengan para agen-agen travel dan asosiasi- asosiasi pariwisata yang ada di Kota Batam guna mendukung event ini,” terang Rudi.

Selain Trail Run yang diusung oleh event yang bertemakan “Sport in Green Harmony” ini, nantinya juga akan digelar pameran kuliner dan UMKN produk Melayu Batam. Serta hiburan dengan menampilkan grup band dari Karang Taruna Kota Batam, dan penampilan tarian Melayu yang juga ditampilkan oleh sanggar dari Karang Taruna Kota Batam.

“Sinergi ini diharapkan akan mampu mengangkat dan memperkenalkan budaya Melayu kepada pengunjung dan peserta nantinya. Selain hiburan tersebut, juga akan ada penampilan cheer leaders dari SMU16 Batam, lomba mewarnai bagi anak- anak dan lomba burung berkicau,” imbuh Rudi.

BTR5K ini terbuka untuk umum, dan masyarakat umum dapat mendaftarkan diri langsung ke lokasi lomba, yakni di Tebing Langit Sekupang, atau melalui telepon atau juga wahtsapp ke nomor 082173111195 dengan Aisyah. Nantinya para peserta diharuskan mengisi form pendaftaran sebagai bahan juga untuk dimasukan ke dalam perlindungan asuransi pada event ini.

Selain itu, pendaftaran juga dapat dilakukan di media sosial, antara lain di facebook dengan akun Batamtrail Run dan Instagram di akun @batamtrailrun.

Untuk para penggiat fotografi, panitia juga mengadakan kompetisi fotografi di lokasi BTR5K di hari dan tempat yang sama. Objek fotonya tentu saja tentang sekitar kegiatan BTR5K. Beberapa hadiah menarik sedah disiapkan oleh panitia BTR5K untuk para fotografer. Pendaftaran bagi para fotografer-pun tidak dipungut biaya, alias gratis.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata mengapresiasi diadakannya event ini di Batam. Dia optimis event ini mampu menarik peserta mancanegara khususnya dari negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

“Kita berbangga bahwa event ini dapat digelar di Batam, tepatnya di Tebing Langit, dan bekerjasama dengan teman- teman asosiasi lainnya. Ini adalah event sport tourism yang bagus, dan persiapan yang telah dilakukan panitia akan menambah pundi- pundi jumlah wisman yang datang ke Batam yang ditargetkan sebesar 2,4 juta oleh Kementerian Pariwisata pada tahun 2019 ini,” ungkap Kepala Dinas yang akrab dipanggil Ardi ini.

Ia berterima kasih kepada penyelenggara dan terus mendorong membuat event- event yang lainnya di Batam untuk menggairahkan pariwisata. Dikatakannya, Walikota Batam, dalam hal ini H.M. Rudi, saat ini juga sedang membenahi aksesibilitas dalam arti infrastruktur.

“Infrastruktur ini erat kaitannya dengan penunjang pariwisata, yang dikenal dengan 3 A di bidang pariwisata, yakni aksesibilitas, amenitas dan tentunya atraksi,” tuturnya.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri Boeralimar mengatakan, untuk memajukan pariwisata harus dilakukan secara bersama. Pariwisata tidak dapat dilakukan sendiri.

“Harus berkolaborasi, incorporated dan synergy. Basis pariwisata tetap budaya sebagai prioritas, diikuti religi, alam, dan kemudian manmade. Perlu juga dilakukan pertemuan dan pelatihan SDM pariwisata,” ujarnya.

Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani, Batam Trail Run 2019 mampu memperlihatkan potensi yang dimiliki Tebing Langit, Batam. Rute sepanjang 5 kilometer pun menjadi jalur lari dengan view lengkap.

“Sport tourism ini sengaja diadakan di Tebing Langit dalam rangka mengenalkan Batam kepada dunia. Wisata olahraga lari berskala internasional ini, juga berdampak ekonomi terhadap masyarakat,” ujar Rizki.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, Kepri yang terdiri dari Kabupaten Bintan, Kota Batam, Karimun, Lingga, dan Natuna merupakan Top 3 penyumbang wisman terbesar di Indonesia Dengan persentase 20%, setelah Bali 40% dan Jakarta 30%.

Menurutnya, dengan makin besarnya kunjungan ke Kepri, diperlukan banyak event internasional di Kepri untuk menghidupkan industri pariwisata di sana.

“Kepri terutama Batam, Bintan dan Tanjung Balai Karimun masuk ke dalam program Crossborder karena penyeberangan tiga lokasi tersebut cepat dan akses penyeberangan juga semakin banyak,” jelas Menpar Arief Yahya. (Den/inf)