infobanten.id | Pecinta musik dangdut rasa-rasanya sudah sangat familiar dengan lagu Goyang 2 Jari. Lagu ini pernah merajai aplikasi Tik Tok. Kalian yang penasaran dengan pemilik lagu ini, datang saja ke Festival Crossborder di Aruk, Kalimantan Barat. Tepatnya 23-24 Februari nanti. Kita temui penyanyi aslinya.
Buat informasi kalian, Goyang 2 Jari dibawakan penyanyi cantik bernama Sandrina Azzahra. Dari kelahiran Bogor, 17 tahun lalu itu, adalah jebolan ajang pencari bakat Indonesia Mencari Bakat (IMB) season 3.
Sandrina adalah juara 1 di ajang itu. Namun, ia menjadi juara karena bakat menarinya. Namun, Sandrina ternyata juga punya bakat bernyanyi. Buktinya, lagu Goyang 2 Jari sukses dipasaran.
Di PLBN Aruk, Sandrina tidak sendirian. Ada penyanyi dangdut jebolan KDI Belinda, yang juga akan menggebrak.
Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Adella Raung mengatakan, lagu Goyang 2 Jari Sandrina sangat fenomenal.
“Anak-anak muda yang akrab dengan aplikasi Tik Tok, pasti akrab dengan lagu ini. Begitu juga dengan pecinta musik dangdut. Jadi, kehadiran Sandrina di Aruk sangat tepat untuk menarik wisatawan perbatasan di sekitar Aruk,” papar Adella, Rabu (20/02/2019).
Aruk adalah sebuah desa di Kecamatan Sajingan, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Daerah ini merupakan beranda terdepan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Termasuk kawasan potensial untuk menari wisatawan Malaysia dan Brunei Darussalam.
Seperti tahun lalu, Festival Crossborder Aruk akan dipusatkan di Lapangan Terminal Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Hadirnya dua pedangdung pada acara tersebut, diharapkan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi warga sekitar untuk datang.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengungkapkan, Festival Crossborder Aruk tidak hanya menyajikan konser musik. Tetapi akan ada pentas kesenian khas Kalimantan, bazar UKM, wisata kuliner, dan lain-lain.
Untuk mempermudah pungunjung sampai ke lokasi, kemungkinan juga akan disiapkan shuttle bus dari pos perbatasan ke lokasi acara yang berjarak sekitar 300 meter. Yang jelas, tahun ini tidak boleh kalah meriah dari gelaran tahun lalu.
“Kalau kita amati, pos lintas batas di Aruk tampak semakin cantik dan elegan, dengan adanya bangunan yang megah. Ini sekaligus bisa menjadi kawasan destinasi wisata terpadu. Ada rest area, pusat kuliner, dan tempat ibadah pun disediakan,” bebernya.
Kabid Pemasaran Area III Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sapto Haryono menjelaskan, misi penyelenggaraan acara ini termasuk sebagai upaya menggenjot target kunjungan 20 juta wisman tahun 2019. Termasuk promosi Wonderful Indonesia di tingkat internasional, khususnya Malaysia.
“Dari 19 pintu masuk wisatawan ke Indonesia, border Aruk bisa menjadi salah satu penyumbang besar masuknya wisman. Sebab, daerah ini berbatasan darat dengan Sarawak, Malaysia,” terangnya.
Terpisah, Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan, konsep crossborder tourism sebenarnya bukan semata untuk meningkatkan kunjungan wisman. Ada dampak positif lain yang diharapkan mampu dirasakan warga setempat. Yaitu hidupnya perekonomian di wilayah sekitar.
“Dengan adanya event ini, bisa dipastikan banyak pedagang yang ambil bagian untuk mencari keuntungan. Dari kerajinan, kuliner, hingga kebutuhan lain. Wisman datang menonton dan belanja. Artinya, ada perputaran ekonomi secara langsung di sini, ” tandasnya. (Den/inf)