infobanten.id | Hasil tes cepat COVID-19 yang dilakukan Dinas Kesehatan Lebak pada pengunjung Pasar Rangkasbitung dan penumpang Commuterline di Stasiun Rangkasbitung, menunjukkan dua orang reaktif.
“Kedua orang itu diambil sampel cairan dari tenggorokan dan hidung untuk dilakukan pemeriksaan swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) melalui Balitbangkes Kementerian Kesehatan, Jakarta,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah di Lebak, Rabu.
Tes cepat tersebut dilakukan terhadap 300 orang terdiri dari penumpang Commuterline Stasiun Rangkasbiung dan pedagang Pasar Rangkasbitung.
Pelaksanaan tes cepat berjalan lancar dengan melibatkan petugas medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak.
Pemeriksaan di dua lokasi tersebut, karena berpotensi penularan penyebaran COVID-19, sebab kondisi banyak orang berkerumun dan ramai.
Menurut dia, tea cepat bertujuan untuk pencegahan penyebaran COVID-19 juga mendeteksi awal sehingga dapat ditindaklanjuti dengan metode uji swab.
Pihaknya meminta masyarakat dapat menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin jaga jarak, menggunakan masker, menyediakan tempat cuci tangan “hand sanitizer”, berada di rumah dan penyemprotan disinfektan.
Selama ini, kata dia, pandemi COVID-19 di Indonesia hari ke hari jumlah penderitanya terus bertambah hingga belasan ribu dan di atas 1.200 orang dilaporkan meninggal dunia.
“Kami minta masyarakat dapat menjalankan protokol kesehatan sehingga dapat memutus mata rantai penularan COVID-19,” katanya menjelaskan.
Berdasarkan data pada laman siagacovid19 lebakkab.go-id, Rabu (20/5) jumlah kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) tercatat 539 orang terdiri dari 36 orang dalam status pemantauan dan 503 orang dalam status aman.
Untuk jumlah warga dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tercatat 24 orang, terdiri dari 14 orang berstatus pengawasan, 6 orang berstatus aman dan 4 meninggal juga 41 Orang Tanpa Gejala (OTG), sedangkan COVID-19 nihil. (*)