infobanten.id | Ratusan wisatawan terlihat memadati tempat wisata Pantai Pasir Putih yang berlokasi di Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten. Minggu (3/11/2019).
Meski sempat sepi pengunjung akibat diterjang bencana tsunami di akhir tahun 2018 dan gempa di pertengahan tahun 2019, namun wisata pantai yang banyak dimintai wisatawan lokal dana asing kembali menggeliat dan berbenah meski harus menurunkan harga demi untuk menjadikan kawasan tersebut kembali ramai.
Salah seorang pengelola pantai Pasir Putih, Ruki Hardiansyah mengatakan bahwa pihaknya memang merasa sangat rugi akibat dampak dari bencana tsunami dan gempa, namun pihaknya tetap berusaha untuk mendatangkan wisatawan dengan kemampuan seadanya.
“Memang benar setelah bencana tsunami kita mengalami penurunan pengunjung yang drastis, namun setelah itu kita benahi lagi dan alhamdulillah kembali ramai, namun terjadi gempa kembali, nah saat ini agak sulit untuk mendatangkan wisatawan kembali, tapi kami tetap berusaha untuk bersosialisasi dan memberikan pemahaman kepada warga bahwa tempat wisata di Banten khususnya di garis pantai Anyer sampai Tanjung Lesung itu sudah aman,” katanya.
Meski demikian, Ruki mengatakan bahwa pihaknya sangat mengharapkan bantuan dan perhatian dari Pemerintah yang lebih ekstra lagi untuk mempromosikan tempat wisata.
” Kita mengharapkan Pemerintah terus berperan aktif untuk membantu mempromosikan tempat wisata supaya wisatawan Daerah dan Asing datang kembali, karena biasanya pengunjung kita bisa mencapai 3000 orang, namun sekarang kita ingin mencapai 1000 pengunjung aja sangat sangat susah,” ucapnya.
Lebih lanjut Ruki mengatakan bahwa pihaknya melakukan potongan harga atau diskon kepada pengunjung Pantai hingga 60 persen demi mencapai target untuk membayar karyawannya yang bertugas di lapangan.
“Untuk pengunjung yang berjumlah banyak kita adakan diskon hingga 60 persen, pokoknya gimana caranya kalau ada booking kita terima, segimanapun harganya kami terima, karena bagaimanapun di sini ada masyarakat yang bergantung pergerakan pada kami,”pungkasnya. (*)