infobanten.id | Nelayan yang sedang melaut menemukan sesosok mayat mengambang, dengan pakaian dan peralatan selam yang masih menempel.
Mayat itu ditemukan terombang ambing di perairan Kabupaten Pesisir Barat, Lampung Selatan, tak jauh dari Pelabuhan Bengkunat, Lampung.
Informasi penemuan mayat itu pertama kali beredar dari grup WA di Lampung dan kemudian tersebar ke komunitas penyelam.
Kepala Basarnas Banten M Zaenal yang dikonfirmasi membenarkan laporan penemuan mayat itu. “Kami sedang mengecek informasi itu, siapa tahu korban adalah penyelam Warga negara asing yang sedang kita cari,” ujar Zaenal, kepada Reportase.tv, Senin (11/11/2019).
Sejak tujuh hari ini, Basarnas Banteng melakukan operasi pencarian tiga penyelam asing, dua warga negara China dan satu WN Singapura (sebelumnya disebut 3 WN China) yang hilang di Pulau Sangiang, Selat Sunda, Banten, masih berlangsung.
Penyelam WN China bernama Qin Yue Tao dan Tian Yu, sementara WN Singapura bernama Wan Beng Yang.
Chelsia salah satu Keluarga Wang yang dihubungi juga sudah menerima informasi penemuan mayat dengan pakaian selam, namun tak tahu identitas nya.
“Kami sudah memberitahu keluarga Mr. Wang, tapi juga belum tahu jenis alat dan warna peralatan selam yang dipakai Mr. Wang. Jadi belum tahu pasti mayat itu Mr. Wang atau bukan,” katanya kepada Reportase.tv.
Basarnas mengkoordinasikan pencarian tiga penyelam warga negara China dan Singapura hingga selatan Ujung Kulon.
Operasi pencarian tiga penyelam yang memasuki hari Ketujuh Basarnas mengerahkan tiga helikopter dengan menyisir laut dari Merak, Bakauheni, Pulau Sebesi, Pulau Sebuku, Gunung Krakatau hingga Ujung Kulon.
Indonesia Divers Rescue Team (IDRT) yang mengikuti operasi pencarian dari helikopter Robinson R-66, terbang hingga mencapai Ujung Kulon. Lokasi ini dijelajahi mulai dari ketinggian 500 meter, dari sisi barat Pulau Jawa.
Helikopter bantuan yang disewa keluarga Wan Beng Yang, salah seorang petinggi di Wuling Motors, menjadi pelengkap operasi pencarian Basarnas lewat udara.
Pihak keluarga penyelam yang hilang di Selat Sunda, Banten, berinisiatif menyewa helikopter untuk mencari korban. Operasional helikopter itu di bawah koordinasi Basarnas. (*)