infobanten.id | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Provinsi Banten, melanjutkan program vaksinasi COVID-19 dengan memprioritaskan pelayanan publik, seperti tenaga pendidik dan warga lanjut usia (lansia) usai Lebaran 1442 Hijriah.
Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi di Tangerang, Selasa menjelaskan pada vaksinasi setelah Lebaran ini pihaknya akan memprioritaskan tenaga pendidik untuk memenuhi target pembelajaran tatap muka yang direncanakan mulai Juli mendatang.
“Sekarang ini kami lebih spesifik vaksinasi kepada guru dan lansia karena dengan sasaran itu kita akan melaksanakan pembelajaran tatap muka. Dan itu juga seperti arahan dari pemerintah pusat,” katanya.
Ia menuturkan, selain prioritas terhadap tenaga pendidik, pemberian vaksinasi juga akan dilakukan pada lansia, karena golongan tersebut sangat rentan terpapar virus corona yang saat ini masih melanda.
Kemudian, dosis vaksin yang tersedia di Kabupaten Tangerang saat ini, dikatakan Hendra, yaitu sebanyak 20.000 dosis.
“Dosis saat ini kita tersedia lebih kurang hampir sekitar 20.000 vaksin jenis Sinovac yang siap digunakan,” ujarnya.
Ia menyebutakan, secara lengkap dari awal vaksinasi di Bulan Ramadhan sudah ada sekitar 18.000 tenaga pendidik dan 14.000 lansia yang selesai divaksin.
“Kalau target vaksinasi guru sebanyak 37.000 orang dan lansia sebanyak 163.000 orang. Jadi sampai sekarang ini masih banyak karena memang dosis vaksin juga terbatas,” ujarnya.
Sementara untuk mempercepat vaksinasi guru dan lasia, sejumlah fasilitas kesehatan, seperti puskesmas dan rumah sakit (RS) telah ditunjuk oleh pemkab setempat untuk bisa melayani proses vaksinasi.
“Faskes yang ada, seperti dari 44 puskesmas, 24 RS ditambah sentra vaksinasi yang ada di mal itu sudah cukup membantu pemercepatan penyuntikan vaksin,” ucapnya.
Selama ini, Pemkab Tangerang mengharapkan seluruh tenaga pendidik dan lansia di wilayahnya itu bisa selesai divaksin dalam waktu dekat sesuai dengan target yang ditentukan. Oleh karena itu pihaknya terus berupaya mempercepat program itu terealisasi.
“Sebetulnya di bulan ini sudah selesai, tetapi kan ketersediaan dosis vaksin masih belum terpenuhi dan terbatas,” kata Hendra. (*)