1. Tak ada SKJ tanpa ‘jalan di tempat’ setiap pergantian gerakan
Saat melakukan kegiatan SKJ, kamu pasti juga melakukan gerakan ‘jalan di tempat’ yang dilakukan berulang-ulang setiap pergantian gerakan. ‘Jalan di tempat’ dilakukan dengan cara menginjak-injak kaki secara bergantian antara kaki kiri dan kanan dengan posisi tangan mengepal di naik turun di depan dada. Meski gerakannya sangat sederhana, ‘jalan di tempat’ menjadi gerakan favorit anak-anak SD karena tidak perlu harus repot-repot menghafal gerakan SKJ yang dianggap rumit bagi sebagian anak.
2. SKJ terdiri dari: pemanasan, latihan inti, dan pendinginan
Kegiatan SKJ yang lengkap biasanya memang terdiri dari gerakan pemanasan, gerakan inti, dan gerakan pemanasan. Pemanasan biasanya dengan melakukan gerakan-gerakan ringan agar tubuh bisa beradaptasi dengan gerakan-gerakan selanjutnya. Selanjutnya, gerakan inti biasanya dilakukan dengan bermacam gerakan tangan dan kaki yang lebih bertenaga. Sementara pendinginan dilakukan dengan cara melakukan gerakan-gerakan santai dan perlahan agar tubuh bisa kembali beristirahat dan menyesuaikan diri dengan kondisi tubuh.
3. Murid laki-laki melakukan gerakan dengan seadanya
Bagi sebagian kecil murid laki-laki, melakukan senam (dalam hal ini Senam Kesegaran Jasmani) hanya pantas dilakukan oleh murid perempuan, meski sebenarnya tidak demikian. Murid-murid laki-laki biasanya akan lebih memilih olahraga-olahraga yang bisa memicu keringat seperti: main bola, kasti, dan sejenisnya.
Akibatnya, ketika melakukan gerakan-gerakan SKJ, mereka akan melakukannya dengan seadanya. Meski demikian, ada saja murid laki-laki yang melakukan SKJ dengan gerakan-gerakan lincah dan penuh semangat.
4. Setiap beberapa tahun sekali, ganti gerakan dan musik
Oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga, SKJ dalam setiap beberapa tahun biasanya akan berganti, baik dari segi gerakan maupun aransemen musik. Meski berbeda gerakan dan musik, anak-anak SD biasanya akan hafal semua gerakan-gerakan SKJ dari tahun ke tahun. Semakin lama mereka berada di sekolah, maka akan semakin banyak gerakan SKJ yang harus dilakukan dalam satu waktu.
Asyiknya, setiap gerakan dan musik yang berbeda dari versi ke versi membuat kegiatan SKJ menjadi lebih mengasyikkan karena tidak terasa monoton.
5. Beberapa murid pilihan ditunjuk sebagai instruktur di depan barisan
Dari sekian banyak murid SD yang ikut kegiatan SKJ, pasti ada beberapa di antaranya yang melakukan gerakan dengan penuh semangat. Murid yang lincah biasanya akan ditunjuk sebagai ‘instruktur’ SKJ yang berada di bagian depan barisan senam.
Fungsi dari ‘instruktur’ SKJ ini adalah agar murid-murid yang belum hafal gerakan bisa mengikuti gerakan murid-murid ‘instruktur’ di depan. Dengan adanya para instruktur SKJ, seluruh murid di sekolah bisa melakukan gerakan SKJ dengan tertata dan rapih.
6. Ingat dengan kalimat pendek: “Dukun pelet, dukun pelet, bapakmu…!!”
Di salah satu versi SKJ tahun ke sekian, ada hal unik yang mengiringi setiap melakukan salah satu gerakannya. Pada menit ke sekian, pada aransemen musik ke sekian, pada gerakan ke sekian, ada satu kalimat pendek yang diucapkan keras-keras dan penuh semangat. Kalimat pendek tersebut itu berbunyi: “dukun pelet, dukun pelet bapak lu,” dan diucapkan beberapa kali ketika aransemen mengarah pada musik yang sama.
Sambil meneriakkan kalimat iseng tak bermakna tersebut, gerakan tangan dilakukan seolah sedang membuang jari-jari tangan ke depan dan kaki kanan yang bergerak-gerak ke depan ke belakang. Secara sekilas, irama musik itu memang terdengar seolah membentuk kalimat pendek tersebut hingga menjadi kalimat tak terlupakan setiap mendengar musiknya di sekolah. “Dungdut dengdet, dungdut dengdet, dadadu” kira-kira seperti itu bunyi musiknya.
7. Semua sepakat, SKJ bikin badan lebih bugar
Sudah pasti, melakukan kegiatan SKJ tentu saja akan membuat tubuh terasa sehat dan bugar. Gerakan-gerakan dan musik dalam SKJ sudah dibuat negara dengan melibatkan unsur-unsur dan pakar kesehatan yang sudah berpengalaman di bidangnya. Meski dilakukan hanya dengan ‘jalan di tempat’, kegiatan tersebut sudah bisa membakar kalori dan sudah tentu akan membuat tubuh sehat. Jadi, semua sepakat ya, melakukan gerakan SKJ akan membuat tubuh menjadi sehat dan hidup pun akan semakin bersemangat.
Dengan segala manfaat yang ditimbulkan dari SKJ, tidak ada alasan lagi untuk tidak berolahraga kan? Ingat pepatah: “dalam tubuh yang kuat, terdapat jiwa yang sehat”. (*)