BPBD Banten Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem

.

infobanten l Serang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten mengimbau warga untuk selalu waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah.

Diketahui, dalam sepekan terakhir, sejumlah wilayah di Provinsi Banten terdampak banjir, longsor dan pohon tumbang yang disebabkan cuaca ekstrem.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten, Nana Suryana mengatakan potensi bencana hidrometeorologi basah yang menyebabkan bencana banjir, longsor dan cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi hingga akhir Desember 2024.

Untuk menghadapi itu, lanjut Nana, pihaknya juga tekah menggelar apel siaga bencana bersama TNI/Polri dan BPBD kabupaten/kota serta instansi vertikal pada akhir November 2024 lalu.

Nana mengungkapkan, dalam apel kesiapsiagaan bencana pihaknya telah melakukan pengecekan sejumlah peralatan dan telah menggelar edukasi kepada masyarakat.

Nana juga menyebut, Provinsi Banten memiliki setidaknya 14 potensi bencana. Mulai dari bencana alam dan bencana non alam, seperti bencana industri di wilayah Banten Utara dan bencana alam di Banten Selatan.

Bencana alam sendiri meliputi gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.

Sedangkan bencana non alam berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit dan sebagainya. Ada juga bencana non alam berupa bencana sosial yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror.

Melihat banyaknya potensi bencana di Provinsi Banten, Nana mengaku, pihaknya menggandeng semua pemangku kepentingan untuk berkolaborasi.

Kolaborasi pentahelix, menurutnya melibatkan berbagai elemen seperti pemerintah, swasta, komunitas, media, dan akademisi. Itu menjadi kunci dalam penanganan bencana yang efektif dan efisien.

Hal itu juga sejalan dengan arahan dalam Rakornas Penanggulangan Bencana (PB) yang menekankan pentingnya kolaborasi dalam penanggulangan bencana.

Nana menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan OPD lintas sektoral di Banten dalam meningkatkan mitigasi bencana di daerah. (*)