Desa Sindangheula sebagai Pusat Produksi Kerajinan Sapu Lidi di Kabupaten Serang

.

infobanten.id l Serang – Desa Sindangheula, Kecamatan Pabuaran, dikenal sebagai pusat produksi sapu lidi di Kabupaten Serang. Bahkan, sapu lidi menjadi sumber mata pencaharian utama, khususnya warga Kampung Pesagi Serut, selama puluhan tahun.

Saprah, salah seorang warga Kampung Pesagi Serut mengungkapkan, jika dirinya telah menekuni kerajinan sapu lidi sejak kecil. Tradisi ini diwariskan dari orangtuanya yang juga seorang pengrajin.

“Dari zaman kakek saya, keluarga kami sudah hidup dari membuat sapu lidi. Kini saya bersama lima anggota keluarga lainnya melanjutkan usaha ini,” ujar Saprah saat ditemui di rumahnya, Kamis (21/11/2024).

Kampung Masigit Serut, lanjut Saprah, sudah lama dikenal sebagai pusat penghasil sapu lidi di Kabupaten Serang. Produk dari kampung ini bahkan dijual hingga ke berbagai daerah di Indonesia, seperti Karawang.

“Kalau dihitung dari seluruh kampung, produksinya bisa mencapai ribuan sapu lidi setiap hari. Semua dikirim ke berbagai wilayah,” ucapnya.

Saprah juga memberdayakan kerabat dan tetangganya dalam proses produksi. Mereka tidak hanya membantu pembuatan, tetapi juga berperan dalam pemasaran produk.

“Tetangga dan saudara ikut membuat, kadang juga membantu menjualnya untuk disetor,” katanya.

Sementara, Kepala Desa Sindangheula, Suheli mengapresiasi potensi besar dari industri sapu lidi di wilayahnya. Ia mengaku, pihaknya telah melakukan beberapa upaya dalam mendorong peningkatan kualitas produksi dan penjualan.

“Kami terus mendorong para pengerajin untuk meningkatkan mutu produk mereka agar bisa bersaing di pasar yang lebih luas,” ujar Suheli.

Desa Sindangheula sebelumnya juga menjadi perhatian Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Yandri Susanto dalam kunjungannya beberapa waktu lalu.

Menteri Yandri menegaskan komitmennya untuk mendukung pengembangan potensi desa seperti Sindangheula yang dikenal sebagai sentra sapu lidi.

Suheli berharap dukungan pemerintah dapat membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk lokal desa tersebut.

“Kami berharap pemerintah bisa menjembatani kerja sama dengan perusahaan untuk memperluas jangkauan pasar sapu lidi,” pungkasnya. (*)