PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pemeliharaan Dukung Program Strategis Perusahaan melalui Penyewaan Mesin Low Speed Balancing (LSB)

.

infobanten.id | Jakarta – Dalam rangka mendukung program strategis perusahaan untuk menciptakan sumber pendapatan baru di luar PLN Group (Beyond kWh), PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pemeliharaan melalui Indonesia Power Maintenance Services (IPMS) terus berinovasi. Salah satu terobosan terbarunya adalah layanan penyewaan mesin Low Speed Balancing (LSB) merek SCHENK.

Mesin LSB SCHENK merupakan alat khusus yang dirancang untuk menangani proses balancing rotor skala besar dengan presisi tinggi. Dengan kapasitas maksimal hingga 125 ton dan diameter rotor hingga 4.000 mm, alat ini menjadi solusi andal dalam mendukung pemeliharaan komponen penting pembangkit seperti rotor turbin dan generator.

Asril Rifa’i, selaku Assistant Manager Keamanan dan Humas PLN Indonesia Power, menjelaskan bahwa keberadaan alat ini mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses pemeliharaan.

“Alat ini terbukti mampu meningkatkan efisiensi proses pemeliharaan komponen penting seperti rotor turbin dan generator,” ujar Asril dalam keterangannya, Minggu 18 Mei 2025.

Mesin LSB SCHENK telah digunakan dalam berbagai proyek pemeliharaan internal di lingkungan PLN Indonesia Power. Tidak hanya itu, jangkauan layanan juga telah merambah pasar internasional dengan keterlibatan dalam proyek PLTU di Filipina, menunjukkan daya saing layanan ini di tingkat global.

Secara teknis, mesin ini mampu menangani berbagai ukuran dan berat rotor, mulai dari berat minimal 1.000 kg hingga maksimal 125.000 kg. Spesifikasi teknisnya meliputi diameter shaft 125–300 mm untuk beban hingga 28.000 kg, diameter shaft 250–500 mm untuk beban hingga 60.000 kg, serta diameter shaft 450–900 mm untuk beban hingga 125.000 kg.

Untuk mendukung fleksibilitas proses balancing, tersedia tiga jenis roller penyangga sesuai beban kerja. Roller 330 mm digunakan untuk rotor hingga 28.000 kg, roller 200 mm untuk hingga 60.000 kg, dan roller 300 mm untuk beban maksimal 125.000 kg. Kombinasi ini memungkinkan mesin bekerja dengan akurasi tinggi di berbagai kondisi.

IPMS juga memperkuat layanan ini dengan menghadirkan tiga tenaga ahli bersertifikasi dalam bidang analisis vibrasi. Mereka memiliki keahlian dalam mendiagnosis dan menyelesaikan permasalahan mekanikal secara cepat dan tepat, sehingga downtime dapat ditekan seminimal mungkin.

Langkah strategis ini merupakan bagian dari upaya PLN Indonesia Power dalam mengoptimalkan aset dan keahlian teknisnya untuk menciptakan nilai tambah. Tidak hanya sebagai penyedia jasa internal, tetapi juga sebagai mitra andal bagi industri energi secara lebih luas, baik nasional maupun internasional.

Penyewaan mesin LSB SCHENK menjadi bukti konkret dari komitmen perusahaan terhadap keandalan operasional dan inovasi layanan. IPMS mampu menjawab tantangan sektor energi yang semakin kompleks dengan solusi teknis yang efisien dan kompetitif.

Inisiatif ini sejalan dengan transformasi PLN Indonesia Power menjadi perusahaan energi yang adaptif, inovatif, dan berkelanjutan di era transisi energi nasional. Melalui diversifikasi layanan seperti ini, perusahaan berkomitmen untuk terus tumbuh dan memberikan kontribusi maksimal bagi ketahanan energi Indonesia. (*)