Dinkes Kabupaten Serang Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Melalui ILP

.

Infobanten.id | Kab. Serang .  Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang di bawah kepimpinan dr Rahmat Fitriadi terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, salah satu upaya itu yakni dengan melaksanakan program Integrasi Layanan Primer (ILP) sebagai pilot projek guna terciptanya kesejahteraan kesehatan masyarakat yang berkualitas.

Diketahui, ILP merupakan bagian dari transformasi layanan primer yang berfokus pada tiga hal, yakni siklus hidup sebagai integrasi pelayanan, perluasan layanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat desa, serta memperkuat pemantauan wilayah setempat.

Program ILP ini berupa kegiatan kesehatan yang dimulai dari hulu, mulai dari promosi kesehatan melalui kader-kader kesehatan, posyandu, bidan desa serta melibatkan NGO.

Program ini akan dijalankan di 10 Puskesmas sebagai pilot projek. Yakni Puskesmas Anyar, Baros, Bojonegara, Cikande, Cikeusal, Jawilan, Pabuaran, Pontang, Tirtayasa dan Puskesmas Waringinkurung.

Kepala Dinkes Kabupaten Serang dr Rahmat Fitriadi mengatakan, program ILP mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di masyarakat.

“Karena di dalam program tersebut, nanti ada kegiatan peningkatan SDM tenaga kesehatan, serta peningkatan kualitas layanan juga,” katanya.

Menurut dr Rahmat, program ILP ini, merupakan bagian dari pemenuhan standar pelayanan minimal yang pada tahun 2023 Kabupaten Serang mendapatkan point yang baik sebesar 90 persen.

Program ini memiliki tiga pilar utama: penerapan siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan kesehatan, mendekatkan layanan hingga ke tingkat desa dan dusun, serta memperkuat pemantauan wilayah melalui digitalisasi dan pemantauan melalui dashboard situasi kesehatan per desa.

“Tapi kita tidak mau berhenti sampai di situ, kita terus meningkatkan kualitas dan kuantitas semaksimal mungkin,” ujarnya.

.

Adapun sasaran ILP meliputi Ibu hamil, bersalin, nifas, Bayi dan anak pra sekolah, Usia sekolah dan remaja, Usia Dewasa dan Lansia. Ditambah dengan pengendalian penyakit menular dan layanan lintas klaster yang terdiri dari Laboratorium, Farmasi Kegawatdaruratan, Rawat inap (bagi Puskesmas dengan rawat inap)

“Dengan program ini, kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan akan meningkat karena melibatkan banyak kalangan masyarakat di hulu mulai dari desa, kecamatan, serta koordinasi antar unit dan institusi pun semakin baik,” pungkasnya. (ADV)