infobanten.id |GubernurBanten, Wahidin Halim, menekankan tiga isu strategis yang akan diselesaikan hingga 2021 oleh Pemprov Banten yakni daya saing SDM, infrastruktur dan tata kelola pemerintahan.
“Berdasarkan kondisi yang ada rancangan isu strategis yang akan kita selesaikan pada tahun 2021 meliputi tiga hal. Daya saing sumber daya manusia, kuantitas dan kualitas infrastruktur, dan tata kelola pemerintahan,” kata Gubernur Banten Wahidin Halim saat membuka Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) Provinsi Banten 2021 di Serang, Rabu.
Sehingga, kata dia, untuk rancangan tema RKPD 2021 yaitu akselerasi daya saing daerah melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemantapan infrastruktur.
Halim juga memaparkan langkah untuk mencapai reformasi birokrasi, Pemerintah Provinsi Banten telah melakukan upaya pembentukan budaya kinerja melalui pengajian rutin, rapat pimpinan awal bulan, apel kesadaran bulanan, pemantapan nilai kebangsaan dengan kopassus, assesment dan open bidding, absen dengan finger print serta punishment baik pemberhentian dari jabatan sampai diberhentikan dari ASN.
“Upaya ini alhamdulilah sudah diapresiasi berbagai pihak seperti, opini WTP tiga tahun berturut-turut dari BPK, predikat sakip B, Inovation Award Tata Kelola Pemerintahan, inovator teknologi tepat guna, kinerja pencatatan sipil dalam kelayakan pencatatan sipil dan layak anak, e-Government Award, peningkatan kinerja keuangan dan kemandirian keuangan, penghargaan integrasi sistem perencanaan dengan penganggaran, dan daerah menuju informatif, serta sebagai pembina kabupaten/kota peduli HAM,” katanya.
Bahkan, kata dia, yang perlu dibanggakan dan disyukuri, KPK sudah mengakui bahwa Banten sudah mulai keluar dari zona merah korupsi, sehingga bisa meraih Penghargaan Pencegahan Korupsi dari KPK sebagai terbaik ketiga nasional.
Dia jelaskan, pada sisi pembangunan infrastruktur telah meraih innovation award di Padang, jalan kewenangan provinsi yang belum bagus tinggal menyisakan 14 kilometer, pembangunan jalan provinsi di tahun 2019 sudah di atas 85 persen, kemudian revitalisasi Banten Lama sudah berdampak pada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan yang signifikan sehingga mendapat penghargaan pelopor revitalisasi Banten Lama.
Selain itu, kata dia, mulai dibangunnya ‘sport centre’ dengan skema tahun jamak senilai Rp900 miliar, dan terakhir terbangunnya jalan Citorek-Warung Banten sudah berbuah terbukanya kawasan Wisata Negeri Di Atas Awan yang dilengkapi oleh pembangunan masjid yang didanai oleh infaq para ASN di Provinsi Banten.
“Pada 13 proyek strategis nasional, kita terus lakukan pengendalian secara optimal, agar pencapaiannya sesuai dengan target yang telah ditetapkan,” katanya.
Untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas, kata dia, diantaranya melalui pembangunan delapan unit unit sekolah baru, 519 ruang kelas baru, penyaluran Bosda pendekatan jumlah siswa, dan pelaksanaan PPDB tanpa gejolak yang berarti dan biaya murah, sehingga berdampak pada peningkatan APM dan rata-rata lama sekolah di Provinsi Banten.
Pada urusan kesehatan, kata dia, Pemprov Banten telah membangun gedung poliklinik di RSUD Malingping, membangun RSUD Banten sehingga layak menjadi rumah sakit rujukan regional setinggi 8 lantai, membangun rumah sakit di Cilograng Kabupaten Lebak dan membangun rumah sakit jiwa, sehingga akan terus berkontribusi bagi pengurangan angka kematian ibu dan kematian anak.
“Guna meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, Pemerintah Provinsi Banten mulai mengembangkan kopi pada tiga sasaran daerah pengembangan. Kita tekadkan Banten sebagai daerah sentra jengkol, serta memperbanyak jumlah UKM yang bisa ekspor dan memasarkan produknya secara on-line,” kata dia.
Ia mengatakan, Indonesia memiliki tantangan untuk mencapai visi 2045. Melalui transformasi ekonomi yang harus didukung oleh industrialisasi dengan memanfaatkan sumber daya manusia, infrastruktur, penyederhanaan regulasi dan birokrasi. (*)