Inflasi Pangan, Banten Siap Jaga Ketahanan Pangan

infobanten.id | Serang – Tekanan inflasi Nasional pada Juli 2022 sebesar 0,64% (mtm) atau 4,94% (yoy) sedangkan Banten mengalami inflasi sebesar 0,28% (mtm). Angka inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan Juni 2022 sebesar 0,65% (mtm) maupun historis selama 3 tahun terakhir, yaitu sebesar 0,13% (mtm).

Inflasi pada Bulan Juli tercatat lebih tinggi dan secara tahunan (4,88) berada di atas target 3±1%. Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Banten berkomitmen dalam pengendalian inflasi.

Penjabat Gubernur Provinsi Banten, Al Muktabar menyampaikan, bahwa TPID Provinsi Banten akan terus berkomitmen menjaga kestabilan inflasi melalui Kerangka 4K, yaitu Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.

“Strategi tersebut juga telah dituangkan dalam berbagai langkah nyata seperti Gelar Pangan Murah, Sidak Pasar, Operasi Pasar serta Pasar Murah,” ungkap Al Muktabar, pada kegiatan High Level Meeting, di Kantor Bank Indonesia perwakilan Banten, pada Senin (15/8/2022).

Muktabar menjelaskan, HLM TPID juga dilaksanakan dalam rangka mendukung GNPIP sebagai aksi nyata pengendalian inflasi volatile food. Menurutnya, langkah- langkah dalam GNPIP masih dalam kerangka 4K , dan dengan menjalankan program yang menyasar sisi Hulu, paska panen, maupun sisi hilir.

“Melalui operasi pasar mendorong keterjangkauan harga, kerjasama Antar Daerah dengan memanfaatkan digitalisasi platform dan peningkatan produksi – komoditas pangan. Diharapkan dengan sinergi dari berbagai pihak GNPIP ini akan dapat menahan laju inflasi pangan di Banten maupun Nasional,” paparnya.

Sementara, narasumber dari Anggota Komisi XI DPR RI, Marinus Gea, mengapresiasi langkah strategis TPID Provinsi Banten dan TPID Kabupaten/Kota se-Banten yang melaksanakan High Level Meeting dengan dipimpin langsung oleh Pj. Gubernur Banten.

Menurutnya, inovasi untuk pengendalian pangan, seperti closed loop hortikultura, penerapan irigasi pintar penguatan digitalisasi hilir. “Selain itu pentingnya replikasi dan scaling up secara lebih serius serta Kerjasama Antar Daerah yang harus didukung oleh unit bisnis milik daerah,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten Dr. Ir. Hj. Aan menyampaikan, upaya yang terus dilakukan Provinsi dalam mengintervensi stabilisasi pasokan dan harga, antara lain dengan Pemantauan dan pembangunan database pasokan dan harga pangan Serta Cadangan Pangan Pemerintah, melaksanakan koordinasi OPD, dan melaksanakan Gelar Pangan Murah.

Ia menambahkan, pelaksanaan program kerja TPID dapat dilakukan secara lebih konkret salah satunya dengan melakukan metode amati, tiru, dan modifikasi, semangat ketahanan pangan perlu, untuk memaksimalkan hasil outcome pada TPID Awards maka harus ditekanankan proses inovasi, penanganan inflasi yang focus pada komoditas spesifik inflasi, dan sinergi pentahelix, berbagai kebijakan di pusat dan daerah harus sinkron sehingga selaras untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.

“Sebagai salah satu rangkaian HLM, TPID Banten menyelenggarakan Gelar Pangan Murah (GPM) di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B). GPM diharapkan menjadi langkah awal yang baik ini akan terus berlanjut untuk menjaga pasokan dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat. Berbagai upaya akan terus dilakukan guna mengantisipasi gejolak inflasi pangan global,” jelasnya.

“TPID Provinsi Banten berkomitmen untuk mendorong stabilitas harga pangan di tingkat produsen dan konsumen serta kesetaraan harga antar wilayah,” tutupnya. (Den/Red)