infobanten.id | Kepala Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB), Letjen Doni Monardo, bersama rombongan mengunjungi lokasi terdampak gempa di Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Sabtu (03/08/2019).
Dalam kunjungannya Kepala BNPB beserta rombongan mengunjungi Desa Panjang jaya di Kecamatan Mandalawangi yang merupakan salah satu Desa yang paling parah terdampak gempa.
Kepala BNPB Doni Monardo, menjelaskan, kedatangan ke daerah terdampak bencana ini merupakan intruksi presiden untuk mengecek langsung kondisi wilayah yang terdampak bencana gempa Banten.
“Tadi malam bapak presiden sudah menugaskan BNPB untuk segera kelapangan untuk mengecek kondisi terakhir dan tadi sekira pukul 09.00 WIB. Bapak Presiden memerintahkan saya dan juga menanyakan perkembangan terakhir,” katanya.
Letjen Doni, menjelaskan, berdasarkan data sementara yang diperolehnya, kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa banten saat ini sudah mendekati 200 rumah.
“Kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa kita monitor jam perjam mengalami peningkatan, hari ini jumlah yang terdata gempa sudah mendekati angka 200 unit baik rusak ringan, rusak sedang dan berat,” terangnya.
Untuk korban meninggal yang diakibatkan gempa berkekuatan 6,9 SR saat ini ada dua orang. Namun, pihaknya tidak menjelaskan warga mana yang meninggal dunia akibat gempa bumi.
“Sejauh ini baru dua orang yang meninggal dunia, berdasarkan data di lapangan kedua orang meninggal dunia itu bukan korban terdampak gempa, tetapi karena faktor sakit,”katanya.
Kerusakan rumah yang terjadi akibat gempa ini dianggap doni, karena sebagian bangunan yang rusak berat otu karena konturksinya belum memenuhi standar.
“Kemudian apa yang kita saksikan hari ini adalah sebagian besar bangunan yang rusak berat itu karena konstruksinya belum memenuhi standar, tidak ada tulang, tidak ada besi sehingga dengan mudah roboh,” tandasnya. (*)