Ini, Rengginang asal Lebak Tembus Pasar Korea

Ibu Perajin Rengginang

infobanten.id | Wakil Bupati (Wabup) Lebak Ade Sumardi berjanji Pemkab akan terus mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar berkembang. Ini dilakukan agar kemiskinan dan pengangguran di Lebak dapat terkendali.

“Tentunya, dengan semakin berkembangnya pelaku UMKM dan produk unggulan industri rumahan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat,” kata Ade di sela-sela acara bimbingan teknis (bimtek) Packaging Industri Rumahan bagi perempuan di Kabupaten Lebak yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kependudukan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Banten di gedung Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Banten, kemarin.

Sebagian besar pelaku UMKM memproduksi aneka produk unggulan industri yang dilakukan secara industri rumahan (home industry) antara lain makanan olahan, cemilan, rengginang, enye-enye, emping. “Kami terus mengoptimalkan pembinaan untuk meningkatkan kualitas produk UMKM agar bisa bersaing di pasar. Saya merasa bangga ada produk unggulan makanan Lebak ini bisa dikirim ke Korea,” kata mantan ketua DPRD lebak ini.

Ade mengaku bangga, adanya cemilan khas Lebak yang mampu menembus pasar Korea. Seperti enye-enye dan rengginang. Termasuk sudah masuknya kedua produk home industrydi Lotte Mart, Hypermart, dan Carrefour. “Dinas terkait harus memberikan bimbingan agar kualitas produknya dapat terus terjaga. Sehingga pihak Lotte Mart dan Korea mengakui apa yang mau kita jual ini kualitasnya bagus,” ujarnya.

Ade mengatakan, Pemkab akan memberikan kemudahan proses perizinan terhadap pelaku UMKM karena dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat juga penyerapan lapangan pekerjaan tenaga lokal.

Sementara itu, Kabid Pemberdayaan Perempuan Ketahanan keluarga DP3AKKB Provinsi Banten Evi Sofia Restu Nilawati mengatakan, bimtek packaging industri rumahan bagi perempuan di Kabupaten Lebak yang diselenggarakan DP3AKKB tersebut diikuti oleh 720 perajin rumahan yang berasal dari 28 kecamatan di Lebak.

“Secara online produk lokal sudah mendapatkan buyer. Mudah-mudahan dengan ada pelatihan ini bisa membuat produk lebih beragam. Kami hanya melakukan pengawalan agar produktivitas dan packaging terjaga kualitas sehingga dapat memenuhi pangsa pasar,” katanya. (*)