Pemprov Gelar Festival Media Komunikasi Tradisional

Festival Pertunjukan Media Komunikasi Tradisional Tingkat Nasional 2019.

infobanten.id | Gubernur Banten H. Wahidin Halim (WH) dan Wakil Gubernur Banten, H. Andika Hazrumy (Andika) telah menetapkan program prioritas pembangunan, yaitu pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. Targetnya, dalam tahun ketiga kepemimpinan WH-Andika masyarakat Banten dapat menikmati pelayanan pendidikan secara gratis, kesehatan gratis dan infrastruktur mantap. Program-program tersebut terus disosialisasikan kepada masyarakat melalui berbagai media, salah satunya melalui saluran media komunikasi tradisional.

“Dalam rangka sosialisasi pembangunan tersebut, Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Banten menyelenggarakan Festival Media Komunikasi Tradisional Tingkat Provinsi Banten, Jum’at, 23 Agustus 2019,” ujar Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Banten, Komari.

Selanjutnya, Komari menjelaskan maksud dari kegiatan ini adalah sosialisasi pembangunan dan pemberdayaan pelaku Pertunjukan Media Komunikasi Tradisional. Sementara tujuannya mencari utusan Provinsi Banten untuk Festival Pertunjukan Media Komunikasi Tradisional Tingkat Nasional 2019.

Peserta Kegiatan tersebut adalah kabupaten/kota di Provinsi Banten. Sampai waktu pelaksanan tercatat 7 (tujuh) kabupaten/kota di Provinsi Banten. Adapun peserta tersebut adalah Lenong Betawi Grup Cempaka Mekar Jaya Kota Tangerang Selatan, Ubrug 4 Petang Wewe Forum KIM Kota Serang, Lenong Tangerang KSBT Kota Tangerang, Ubrug Teater Agata SMAN 2 Pandeglang, Reog Padepokan Seni Gema Wirahma Kab. Tangerang, Ubrug Prabu Kian Santang Kab. Serang, Angklung Buhun KIM Saija Adinda Pager Kolot Kasepuhan Cisungsang Kab. Lebak. Setiap peserta membawakan salah satu tema pendidikan gratis, kesehatan gratis dan infrastruktur mantap. “Kota Cilegon tidak mengirimkan utusannya, sehingga pesertanya hanya 7 (tujuh), tandas Komari.

Bertindak sebagai Juri dalam Festival Tersebut adalah Dr. Yoki Yusanto (pakar komunikasi budaya, Media Sucahya, M.Si. (Dosen Ilmu Komunikasi Unsera) dan Rudianto dari Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Banten.

Adapun komponen penilaian adalah pesan-pesan pembangunan yang dibawakan, originalitas seni tradisional yang tumbuh dalam masyarakat Provinsi Banten, dan penampilan seperti kostum, kekompakan dan lain-lain.

Komari menjelaskan, pertunjukan media komunikasi tradisional masih efektif dalam menyampaikan pesan-pesan pembangunan. Pasalnya, media ini tumbuh dari dan dalam masyarakat. Selain itu, pelaku-pelaku media tradisional adalah masyarakat itu sendiri sehingga memiliki ikatan emosional yang tinggi dengan masyarakat sekitar.

“Sehingga, mereka bisa menjadi komunikator pembangunan,” kata Komari.

komari juga menjelaskan, kegiatan ini merupakan even tahunan yang tempat pelaksanaannya akan bergilir pada kabupaten/kota. Pada tahun, pertama kali dilaksanakan, bertindak sebagai tuan rumah adalah Kota Serang. Selanjutnya, lanjut Komari, ditentukan sesuai dengan kesediaan kabupaten/kota.

Smenetara itu, Kepala Bidang Diseminasi Informasi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Serang, Yusrini, menyambut baik pelaksanaan Festival Pertunjukan Media Komunikasi Tradisional tersebut. Menurutnya, pemerintah harus terus melakukan inovasi dalam rangka penyebarluasan informasi pembangunan. Dan, tambahnya, saluran komunikasi tradisional merupakan salah satu media yang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Untuk itu, Yusrini mengusulkan untuk kepada pemerintah membentuk forum pelaku pertunjukan media komunikasi tradisional, baik di kabupaten/kota maupun provinsi.

Usai seluruh peserta tampil, dewan juri mengumumkan daftar juara Festival Media Komunikasi Tradisional Tingkat Provinsi Banten yang disampaikan Dr. Yoki Yusanto. Tampil sebagai Juara I adalah Lenong Tangerang KSBT Kota Tangerang. Juara II adalah Reog Padepokan Seni Gema Wirahma Kab. Tangerang. Dan, Juara III adalah Ubrug Teater Agata SMAN 2 Pandeglang. Juara I selanjuthya akan mewakili Provinsi Banten sebagai peserta Festival Pertunjukan Media Komunikasi Tradisional Tingkat Nasional tahun 2019. (*)