Puluhan Warga Datangi Kantor Desa Karena Tak Diterima Di SMAN 1 Cibadak

Puluhan orangtua siswa mendatangi kantor Desa Cisangu, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten, (01/07/2019).

infobanten.id | Tidak diterima di SMAN 1 Cibadak. Puluhan orangtua siswa mendatangi kantor Desa Cisangu, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten, (01/07/2019).

Dalam hal tersebut para orang tua siswa tampak mengamuk di aula kantor desa. Mereka mengecam pemerintah yang memberlakukan sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB). Bahkan, puluhan siswa di Desa Cisangu terancam putus sekolah, karena di sana tidak ada lagi sekolah SMA sederajat yang bisa menjadi tempat mereka sekolah.

Salah seorang orangtua siswa mengamuk di kantor desa agar pemerintah desa mau memperjuangkan nasib anaknya supaya bisa diterima di SMAN 1 Cibadak.

Salah seorang warga bernama Sartika menyatakan, pendaftaran di SMAN 1 Cibadak dilakukan secara online. Ia beberapa kali harus ke sekolah dengan harapan anaknya diterima di sekolah tersebut. Namun pada saat pengumuman nama anaknya tidak ada dalam daftar siswa yang diterima di SMAN 1 Cibadak.

“Kami minta hapus sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru, karena sistem tersebut telah merugikan masyarakat. Anak kami tidak bisa sekolah dan sekarang mau daftar kemana lagi. Padahal di sini enggak ada lagi SMA,” kata Sartika kepada wartawan di kantor Desa Cisangu.

Ditempat yang sama, Kepala Desa Cisangu Iden Sukatma mengaku kaget dengan adanya sistem zonasi yang diberlakukan sekolah. Kondisi tersebut membuat puluhan orangtua siswa bersama anaknya mengadu ke kantor Desa Cisangu. Apalagi di sekitar Desa Cisangu tidak ada sekolah lagi sehingga anak-anak tersebut terancam putus sekolah.

“Kalau pemerintah mau memberlakukan sistem zonasi maka sebaiknya mereka membangun sekolah SMA di Cisangu. Biar anak-anak di sini bisa sekolah semua,” tegasnya. (*)