Wagub Banten dan Bupati Serang Pantau Penyaluran KKS

Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy dan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah memantau penyaluran Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) berupa Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di Kecamatan Tunjungteja, Kabupaten Serang

infobanten.id | Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy dan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah memantau penyaluran Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) berupa Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di Kecamatan Tunjungteja, Kabupaten Serang.

Wagub Andika di Serang, Rabu, menegaskan seluruh penyaluran program pemerintah, baik pusat maupun daerah, harus tepat sasaran.

“Kami memastikan, selaku perwakilan pemerintah pusat. Distribusi Kartu Keluarga Sejatera ini harus berjalan dengan baik, sesuai dan tepat,” katanya.

Kartu Keluarga Sejahtera merupakan program pemerintah pusat. Tahun ini, keluarga penerima manfaat (KPM) program itu bertambah. Provinsi Banten pada April 2020 mendapat penambahan 84.536 KPM, yaitu dari semula 470.729 kini menjadi 555.292 KPM, sedangkan Kabupaten Serang yang semula 55 ribu menjadi 65 ribu KPM.

Kisaran bantuan pun bertambah, semula berjumlah Rp150 ribu per KPM per bulan menjadi Rp200 ribu. Proses penyaluran dibantu bank milik pemerintah dan dibelanjakan melalui program e-warong.

“Ini salah satu bantuan pemerintah, berupa bantuan pangan nontunai yang harus dirasakan oleh elemen masyarakat di Provinsi Banten,” ujarnya.

Terkait dengan jumlah bantuan dari Pemprov Banten, Andika menyatakan, masih proses pendataan calon penerima di pemerintah kabupaten/kota yang melibatkan pemerintah desa dan RT/RW. Direncanakan Rp600 ribu per keluarga untuk tiga bulan.

“Mudah-mudahan hari ini selesai, agar realisasinya bisa didistribusikan segera. Ini menambal bantuan pemerintah pusat dan kabupaten/kota. Saya meminta RT/RW untuk mendata secara riil. Jangan sampai ada yang terlewat,” ujarnya.

Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan Pemkab Serang juga tengah mendata masyarakat yang terdampak ekonomi akibat pandemi COVID-19.

Data sementara untuk mereka yang awalnya bekerja, menjadi tidak punya penghasilan akibat pandemi, jumlahnya mencapai 59 kepala keluarga (KK).

“Tinggal data dari empat dari 29 kecamatan lagi yang belum masuk ke Dinas Sosial Kabupaten Serang. Hari ini pendataan harus selesai,” ujarnya.

Ia mengatakan data calon penerima bantuan harus memuat nama, alamat, dan menyertakan kartu keluarga.

Ia juga mengingatkan kepada pelaksana agar bantuan tepat sasaran dan tidak boleh ada keluarga yang mendapat bantuan ganda.

“Kami tidak ingin ada tumpeng tindih bantuan. Jadi satu keluarga, satu jenis bantuan. Agar bantuan merata dan semua yang membutuhkan menerima,” ujarnya.