infobanten.id | Kab Pandeglang . Sejumlah lembaga pembinaan olahraga, kepemudaan, dan pendidikan non formal tidak bisa melakukan akselerasi program karena minimnya aggaran 2022 yang diplot Pemda Pandeglang minim.
Minimnya anggaran diyakini akan berdampak pada menurnnya kuantitas dan kualitas pembinaan dan lebih jauhnya prestasi Pandeglang di berbagai event provinsi dan nasional.
Keluhan para penggiat pembinaan olahraga, kepemudaan, dan pendidikan non formal ini terungkap saat rembug bersama dengan Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dikpora) Pandeglang di Aula Handayani, Dikpora setempat, Senin 14 Februari 2022.
Adapun lembaga yang diundang Dikpora untuk berembug di antaranya adalah MDTA, NPC, KONI, Kormi, KNPI, Dewan Pendidikan, dan Pramuka.
Seperti dikatakan KH Endin, ketua MDTA Pandeglang, tahun 2022 ini lembaganya mendapat alokasi anggaran setengahnya dari amanat Perda Diniyah yakni Rp 6 miliar pertahuan. Kata Endin, jumlah MDA se Pandeglang lebih dari 800.
“Dengan anggaran sebesar ini kami mendapat amanah untuk mengurus seluruh MDA. Ditambah lagi ada kegiatan pekan olahraga siswa diniyah. Mohon ke depan kebijakan penganggaran ini diperbaiki,” kata KH Endin.
Hal senada disampaikan oleh Sekretaris KONI Pandeglang Mustandri. Menurutnya, pada November 2022 akan dilaksanakan Porprov di Kota Tangerang sementara anggaran yang dialokasikan Pemda sangat minim dibandingkan dengan cabang olahraga yang dibina KONI yang berjumlah 43 cabor.
“Anggaran untuk kebutuhan pengcab memang sudah diplot dan sampai saat ini belum bisa digunakan. Nilainya kecil dibanding tahun lalu karena mungkin disebabkan oleh situasi pandemi Covid-19,” tegasnya.
Namun demikian kata Mustandri, KONI akan tetap menjaga nama baik Pandeglang dengan mempersiapkan pengcab yang akan dikirimkan ke Porprov 2022.
“Alhamdulillah kami memiliki semangat dan rasa kecintaan kepada daerah. Apapun situasinya, kami tetap melakukan persiapan menuju Porprov. Pandeglang tidak mungkin absen sementara kabupaten/kota lain di Banten ikut semua,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kepemudaan dan Olahraga Dikpora Pandeglang Arif Muharam mengatakan, perlu mencari solusi agar pembinaan olahraga, kepemudaan, dan pendidikan non formal di Pandeglang tetap berjalan.
“Kita tahu anggaran terfokus pada penanganan pandemi. Namun apapun situasinya kita harus optimis Ibu Bupati Pandeglang bisa menjawab masalah ini. Kami sebagai lembaga teknis siap melaksanakannya,” kata Arif.
Sekretaris Dikpora Pandeglang Dr Sutoto menyatakan sudah mencatat dan menampung aspirasi dari stakeholder Dikpora. “Semuanya kami tampung dan akan disampaikan ke kepala dinas dan Pemda Pandeglang. Saya harap semuanya jangan pesimis dengan kondisi ini,” harap Sutoto. (Red)