infobanten.id | Perusahaan Umum Bulog Divisi Regional Kabupaten Lebak dan Pandeglang menjamin persediaan beras aman hingga tiga bulan ke depan.
“Kita memiliki stok beras sebanyak 5.000 ton,” kata petugas Perum Bulog Divre Lebak-Pandeglang, Salamun, di Lebak, Sabtu.
Persediaan pangan untuk konsumsi masyarakat Kabupaten Lebak dan Pandeglang di tengah pandemi COVID-19 relatif aman dan mencukupi hingga tiga bulan ke depan.
Saat ini, stok beras yang ada di gudang Bulog sebanyak 5.000 ton dari hasil panen petani di dua kabupaten itu.
Bahkan, panenan padi dari petani Kabupaten Lebak dan Pandeglang hingga sampai Desember 2020.
“Kami yakin produksi pangan di daerah ini melimpah dan surplus,” katanya.
Perum Bulog hingga kini terus mengoptimalkan penyerapan gabah dan beras petani untuk dijadikan cadangan beras pemerintah (CBP) dan program bantuan sosial akibat dampak COVID-19.
Penyerapan gabah dan beras petani juga melibatkan pihak kemitraan untuk membangun klaster ekonomi masyarakat.
Ia mengatakan usaha produksi pangan juga menyerap tenaga kerja lokal mulai petani, buruh panggul, penjemur gabah, penggiling, pengangkut kendaraan, dan pengemasan.
Saat ini, kata dia, pekerja di Perum Bulog sudah mencapai 100 orang dengan pendapatan relatif lumayan.
“Kami melakukan penyerapan beras dan gabah itu dari berbagai sentra lumbung pangan di Lebak dan Pandeglang,” katanya.
Bulog juga mendistribusikan beras jenis premium untuk keluarga penerima manfaat (KPM) melalui program sembako yang digulirkan pemerintah.
Pendistribusian sembako itu untuk warga Kabupaten Labak tercatat 53.679 KPM dan Pandeglang 76.115 KPM berjalan dengan baik.
Para KPM itu, kata dia, selain mendapatkan beras juga kacang kedelai, daging ayam, dan telur.
“Kami menjamin persediaan sembako melimpah dengan beras yang berkualitas,” katanya. (*)