infobanten.id | Puluhan masyarakat di lingkungan Terwana Kiata Kelurahan Masjid Priyayi Kecamatan Kasemen Kota Serang menolak untuk dilakukan rapid test.
Penolakan ini mereka suarakan di depan kantor kelurahan Masjid Priyayi, Senin (15/06/2020). Warga beralasan dengan adanya informasi akan rapid test membuat warga terutama emak-emak jadi panik dan cemas.
Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan akibat adanya informasi akan dilakukan rapid test, semua warga para perempuan sudah pergi kabur karena cemas.
“Kasian kan, yang pergi ke gunung dan Cilegon jadi emak-emak pergi semua, disini isinya laki-laki semua, mereka pergi karena ketakutan akan ada rapid test,” Katanya, Senin (15/06/2020).
“Sebenarnya kurang sosialisasi dari pihak kelurahan RT,/RW jadi masyarakat resah, jadi ada kesalahpahaman,” ujarnya.
Sebelumnya hari ini akan ada rapid test untuk masyarakat di kelurahan Masjid Priyayi. Namun karena ada penolakan maka rapid test akan dilakukan pada hari Kamis.
Sesuai dengan kesepakatan antara pihak kelurahan dengan masyarakat maka untuk rapid test hanya untuk aparatur kelurahan dan masyarakat secara sukarela.
Sementara itu Lurah Priyayi Neneg Titin Kurnia mengatakan sebelumnya memang ada yang meninggal tapi bukan Covid-19. Namun, pemakamannya menggunakan protokol Covid-19.
“Iyah di sini pada waktu itu ada masyarakat yang meninggal dunia tapi bukan Covid-19, itu masih terindikasi, masih 80 persen sebab hasil swabnya belum keluar,” ujarnya.
“Mereka menolak untuk dilakukan rapid test, semalam itu mereka ke RT RW bilang mau kabur takut, jadi masyarakat perempuan pada pergi takut dipaksa. Tapi sebetulnya sosialisasi kita itu tidak seperti itu,” ujarnya.
Sebetulnya dikatakan Neneng, korban meninggal dunia itu bekerja sebagai pembuat bata sudah lama, mungkin karena sering menghirup asap pembuatan bata jadi sesak nafasnya.
“Dirawat di RSDP, pergi ke RS sesak nafasnya, empat hari di RS, kemudian jam 10 malam meninggal tapi belum ada swab Covid-19, makanya kita ada tugas dari dinas kesehatan untuk melakukan rapid test,” ujarnya. (*)