Ini Lah Upaya Petani Di Banten Mengantisipasi Kekeringan

Ilustrasi Sawah Mengalami Kekeringan

infobanten.id | Seluas 9.000 hektare sawah mengalami kekeringan di Provinsi Banten, dengan paling luas berada di kabupaten Lebak, disusul Pandeglang dan Kabupaten Serang.

“Kita terus berupaya mengantisipasi angka kekeringan tanaman padi di Banten yang saat ini angkanya sudah mencapai sekitar 9 ribu hektare,” kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M Tauchid di Serang, Sabtu.

Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten mengimbau para petani yang masih dalam proses pengolahan sawah atau lahan agar mempercepat pola tanam padi untuk mengantisipasi kekeringan memasuki musim kemarau.

“Meskipun ada yang terkena kekeringan, kami yakinkan tidak akan berpengaruh terhadap ketahanan pangan di Banten. Walaupun berpengaruh kami yakin masih di bawah lima persen,” tambahnya.

Ia menyebutkan, lahan atau sawah yang mengalami kekeringan berada pada lokasi-lokasi sawah tadah hujan karena sumber irigasi atau pengairan untuk sawah tersebut tidak ada.

Selain itu, dari jumlah sekitar 9 ribu hektare yang terkena kekeringan tersebut sampai saat ini belum bisa dipastikan potensinya terhadap gagal panen atau puso.

“Memang awal tanamnya juga mengandalkan air hujan, bukan pada lahan-lahan irigasi teknis. Kekeringannya masih dalam kategori ringan, sedang dan berat. Belum terjadi puso,” ujar dia.

Ia berhadap dengan kondisi saat ini para petani bisa memajukan pola tanam, khususnya di beberapa lokasi yang sumber airnya masih ada dan masih terjadi hujan.

Namun demikian, ia mengakui dalam praktiknya di tingkat petani tergantung dalam proses pengolahan tanah untuk bisa mempercepat pola tanam tersebut.

Sementara itu Kepala Dinas Permukiman dan Perumahan Rakyat (Perkim) Provinsi Banten, HM Yanuar mengatakan, meskipun di sejumlah daerah di Banten yang mengalami kekeringan dan warga kesulitan mendapatkan air bersih, pihaknya belum menerima permintaan dari masyarakat terkait kebutuhan air bersih untuk daerah yang mengalami kekeringan di Banten.

“Kemarin saya dengar di Pandeglang ada warga yang kesulitan air bersih, tapi belum ada permintaan ke kami. Mungkin masih bisa ditangani oleh pemda setempat,” tambahnya.

Ia mengemukakan, jika ada permintaan bantuan air bersih untuk kebutuhan warga yang mengalami kekeringan di daerah tertentu yang disampaikan oleh pemerintah daerah setempat, pihaknya siap untuk membantu menyalurkan air bersih dan berkoordinasi dengan badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) serta dinas terkait.

“Kalau sudah ada permintaan kita  siap  bantu air bersih,” kata Yanuar. (*)