Pendapatan Warga Lebak Meningkat Melalui Dana Desa

Pendapatan ekonomi masyarakat Kabupaten Lebak, Banten cenderung meningkat melalui dana desa

infobanten.id | Pendapatan ekonomi masyarakat Kabupaten Lebak, Banten cenderung meningkat melalui dana desa yang digulirkan Pemerintah Presiden Joko Widodo, sehingga mampu mengatasi  kemiskinan dan urbanisasi.

“Peningkatan ekonomi warga pedesaan itu berdasarkan hasil evaluasi di lapangan,” kata Kepala Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lebak Rifai Artamin di Lebak, Jumat.

Perekonomian masyarakat pedesaan di Kabupaten Lebak menggeliat pada sektor pertanian dan berkembangnya usaha kerajinan setelah membaiknya sarana infrastuktur jalan, jembatan hingga sarana  pendidikan dan kesehatan.

Pembangunan infrastuktur itu melalui dana desa yang digulirkan pemerintah pusat di Kabupaten Lebak hingga di atas Rp400 miliar/tahun untuk 340 desa.

“Dengan membaiknya infrastuktur itu tentu kegiatan ekonomi masyarakat meningkat juga biaya produksi berkurang,” katanya menjelaskan.

Menurut dia, sebagian besar masyarakat Kabupaten Lebak mengandalkan dari sektor pertanian pangan, hortikultura dan palawija.

Saat ini, mereka para penampung juga petani bisa memasok hasil komoditas pertanian dengan menggunakan kendaraan ke luar daerah, seperti Jakarta dan Tangerang.

Aktivitas ekonomi masyarakat bisa dilakukan selama 24 jam, karena membaiknya kondisi infrastuktur pedesaan itu.

Bahkan, sebagian besar masyarakat pedesaan sudah membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan menampung produksi usaha kerajinan rumahan.

Kehadiran BUMDes itu dapat memperkuat ekonomi pedesaan, karena mereka juga memasarkan produk usaha kerajinan rumahan ke luar daerah dan memasarkan secara online,katanya.

Seketaris Desa Margajaya Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak, Wawat Hadiyawati mengatakan sejak lima tahun terakhir ini desanya lepas dari ketertinggalan karena sekitar 95 persen kondisi infrastuktur cukup baik melalui pembangunan dana desa.

Saat ini, para petani bisa menjual langsung hasil komoditas pertanian sayur-sayuran dan buah-buahan ke Pasar Rangkasbitung setelah ruas jalan dan lima jembatan gantung cukup baik.

“Kami minta dana desa itu tidak dihapus karena sangat membantu peningkatan ekonomi masyarakat pedesaan,” katanya menjelaskan.

Ia juga mengatakan, saat ini, jumlah angka kemiskinan, kebodohan dan urbanisasi bisa ditekan dengan berkembangya klaster ekonomi masyarakat pedesaan.

Pihaknya juga mengapresiasi saat ini kemiskinan menurun drastis hingga tercatat 400 jiwa dari 6.000 jiwa lebih penduduk setempat.

Disamping itu juga anak-anak di sini bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA/SMK/MA juga angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) cukup tinggi.

Bahkan, penduduk Desa Margajaya yang menyandang sarjana strata 1 sebanyak 100 orang.

“Peningkatkan ekonomi warga itu setelah adanya dana desa yang digulirkan pemerintahan Jokowi,” katanya menjelaskan. (*)