Sebanyak 60 Ribu Rumah Warga Miskin Di Banten Belum Teraliri Listrik

Ilustrasi

infobanten.id | Sebanyak 60 ribu rumah warga miskin di Banten belum menikmati listrik. Padahal, pemerintah sebelumnya menjamin masyarakatnya ditahun 2020 mendatang sudah mendapatkan layanan jaringan tersebut.

Pemprov Banten merilis, terdapat sekitar 60 ribu, rumah warga belum menikmati layanan sambungan listrik hingga 2019 ini disemua kabupaten/kota. 

Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (DESDM) Banten Eko Palmadi,  menjelaskan, untuk tahun anggaran 2020 dinasnya diproyeksikan mendapat anggaran senilai Rp36 miliar. 58 persen dari anggaran tersebut akan diplot untuk progras listrik desa (lisdes). Besarnya porsi lisdes dikarenakan saat ini masih terdapat 60.000 rumah belum teraliri listrik.

Terbesar untuk kegiatan lisdes, artinya itu kepentingan masyarakat bukan kepentingan dinas. Data dari PLN itu sekitar 60.000 rumah lagi (yang belum teraliri listrik),” katanya., Senin (29/072019).
 
Ia menjelaskan, sebenarnya berdasarkan data yang dimilikinya jumlah rumah yang belum teraliri listrik tinggal sekitar 33 ribu. Akan tetapi dari hasil pemutakhiran data dari PLN ternyata berada pada angka 60 ribu rumah.

Loh kok bertambah? Ternyata dari 60.000 itu ada 27 ribu yang nyalur istilahnya. Jadi di data kita sudah berlistrik tapi ternyata mereka nyalur dari orang lain. Kalau yang berlistrik itu ada yang masuk (warga) miskin, ada juga yang jauh dari jaringan listrik,” ungkapnya.
  
Meski pemprov selalu mengganggar program lisdes namun untuk tahun depan pihaknya mengusulkan untuk porsinya ditambah. 2020, kuota lisdes direncanakan sebanyak 10 ribu sambungan rumah. Sementara penambahan yang diajukan adalah sebanyak 5 ribu sambungan rumah.

2020 mengajukan nambah 5.000 sambungan lagi buat lisdes. Jadi total 15.000 dengan anggaran bertambah sekitar Rp9 miliaran,” ungkapnya.

Penambahan kuota, kata dia, merupakan hal wajar karena selama ini kuota lisdes per tahun hanya ada di angka 10 ribu sambungan rumah. Jika tetap dengan pola tersebut, maka butuh waktu setidaknya enam tahun agar semua rumah teraliri listrik.

Kalau setahun cuma 10 ribu, berarti enam tahun baru selesai. Saya ingin ketika saya pensiun di 2022 lisdes selesai, program Banten Terang terlaksana,” ungkapnya.

Di sisi lain Eko juga meminta semua pihak untuk bisa membantu mewujudkan harapannya. Sebab, dalam pelaksanaannya Dinas ESDM kerap mendapati sejumlah masalah yang bukan menjadi ranahnya.

Orang-orang yang dapat lisdes harus terdaftar di TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan). Kalau tidak terdaftar di situ tidak boleh disambungin walaupun kenyataan di lapangan itu miskin. Kepada instansi yang berwenang terkait hal ini mari sama-sama kita selesaikan. Untuk yang jauh dari jaringan itu menjadi tugasnya PLN,” pungkasnya. (*)