BPBD Lebak Siagakan di 28 Kecamatan Relawan Hadapi Bencana Alam

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menyiagakan relawan di 28 kecamatan menghadapi bencana alam sehubungan curah hujan yang meningkat dengan intensitas sedang dan ringan.

infobanten.id | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menyiagakan relawan di 28 kecamatan menghadapi bencana alam sehubungan curah hujan yang meningkat dengan intensitas sedang dan ringan.

“Kami berharap relawan kecamatan itu dapat memetakan daerah-daerah rawan bencana banjir dan longsor,” kata Plh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Rabu.

Penyiagaan relawan itu guna mengurangi risiko kebencanaan di Kabupaten Lebak agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material yang cukup besar.

Mereka terlebih dahulu harus mampu memetakan daerah-daerah rawan banjir dan longsor juga membuat jalur evakuasi untuk penyelamatan warga setempat.

Selain itu mereka bergerak cepat menyalurkan logistik kepada warga korban bencana alam juga membangun dapur umum serta mendirikan tenda untuk menampung pengungsi.

Para relawan juga mempersiapkan peralatan evakuasi serta berkoordinasi dengan BPBD setempat, TNI, Polri dan instansi terkait.

“Kita minta relawan itu mampu menyelamatkan warga korban bencana alam,” katanya menjelaskan.

Menurut dia, saat ini, sejumlah sungai di Kabupaten Lebak meluap, termasuk aliran Sungai Ciberang, Cisimeut dan Ciujung akibat curah hujan tinggi di kawasan hulu yang berpusat di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dan hutan Baduy.

Kemungkinan besar jika hujan berlansung hingga dini hari dipastikan permukiman masyarakat yang berdekatan dengan aliran sungai mengalami banjir.

Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) puncak hujan berpeluang Januari sampai Februari 2021.

Karena itu, BPBD Lebak menyampaikan kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan bencana alam sehubungan curah hujan meningkat.

Pengalaman banjir bandang dan tanah longsor awal 2020 di enam kecamatan di Kabupaten Lebak mengakibatkan sembilan korban jiwa dan ribuan warga mengungsi serta puluhan infrastuktur juga ratusan rumah warga hilang dan rusak berat akibat bencana alam tersebut.

“Kami minta warga agar waspada jika curah hujan lebat dengan intensitas tinggi, sebaiknya mengungsi ke tempat yang lebih aman,” ujarnya menjelaskan.

Ia menyebutkandaerah rawan bencana banjir di Kabupaten Lebak tersebar di 14 kecamatan dan tanah longsor di 16 kecamatan karena tofografinya perbukitan, pegunungan dan aliran sungai.

“Warga yang tinggal di lokasi bencana alam mencapai ribuan kepala keluarga,” katanya. (*)