Emma Raducanu Bagikan Pengalaman Ketika Bermain Tenis Dengan Bangsawan Ini

infobanten.id | Emma Raducanu menghujani Duchess of Cambridge, Kate Middleton dengan pujian dalam wawancara dengan People sambil mengenang kembali pertandingan tenis persahabatan yang mereka lakoni beberapa lalu.

Petenis berkebangsaan Inggris dan istri Pangeran William memutuskan bermain bersama demi Lawn Tennis Association pada September lalu, di mana sang Duchess adalah pelindungnya. Dalam kesempatan tersebut, keduanya melakoni laga nomor ganda dan petenis berkebangsaan Inggris mengklaim bahwa rassanya seperti tidak nyata ketika berbagi lapangan yang sama dengan sang bangsawan.

“Pengalaman yang terasa tidak nyata bisa bermain tenis dengan sang Duchess,” seru Raducanu.

Setelah mengatakan hal tersebut, juara US Open musim 2021 menilai bahwa sang Duchess tidak mementingkan tentang statusnya dalam masyarakat, karena bagi petenis berusia 19 tahun, sang Duchess tampak rendah hati dan normal.

“Rasanya tidak bisa dipercaya, tetapi ia benar-benar rendah hati dan normal. Jadi, saya menemukan hal itu pengalaman yang benar-benar keren,” tambah Raducanu.

Middleton yang berusia 39 tahun telah menjadi wajah dari kerajaan Inggris dalam beberapa tahun terakhir, termasuk dalam beberapa aktivitas publik ia juga menjadi pendukung aktif dari sejumlah yayasan amal dan rumah sakit, terutama untuk anak-anak.

Melihat seperti itu, petenis berdarah Rumania dan Cina percaya bahwa Duchess of Cambridge merupakan inspirasi luar biasa bagi setiap orang Inggris.

“Saya pikir sang Duchess adalah inspirasi yang luar biasa, dengan bagaimana ia mengatasi semua hal dan bagaimana ia melakukan begitu banyak hal demi amal. Ia inspirasi sebenarnya bagi semua negeri,” tutur Raducanu kepada People.

Dalam wawancara yang sama, petenis berusia 19 tahun juga membicarakan tentang pengorbanan yang dibuat orang tuanya, Ian dan Renee yang telah membentuk kariernya sebagai seorang petenis.

Petenis berkebangsaan Inggris mengungkapkan bahwa ia menghabiskan sebagian besar waktunya tumbuh besar sendirian di sekolah karena kedua orang tuanya bekerja. Ia lalu menguraikan jadwal latihan tenisnya sebelum mengekspresikan terima kasihnya kepada orang tuanya atas semua usaha mereka untuk mencukup kehidupan dan kariernya.

“Mereka bekerja. Jadi, sejak saya masih sangat muda, saya berada di sekolah sendirian atau di penitipan anak. Lalu saya bermain tenis jam 7 pagi, lalu mungkin jam 8 malam di bawah sorotan lampu atau dengan guyuran hujan di clay-court buatan,” jelas Raducanu.

“Jadi, saya pikir dengan melihat ke belakang, hanya melihat seberapa jauh saya sampai, dan dukungan mereka, bagi mereka yang membawa saya sampai ke fase ini, saya benar-benar menghormati mereka dan saya begitu bersyukur atas pengorbanan yang mereka buat.”

“Mereka benar-benar mampu membuat saya untuk tetap rendah hati dan fokus, tidak merasa terlalu gembira terhadap kemenangan atau terlalu sedih karena kekalahan.” (Red)