Herayati Anak Penarik Becak Yang Menginspirasi

Herayati (23) Bersama Sang Ibu (infobanten)

infobanten.id | Herayati seorang anak penarik becak warga lingkungan Masigit, Kelurahan Kotasari, Kota Cilegon, Banten memberi inspirasi banyak pihak. Bagaimana tidak dirinya yang hidup dalam keterbatasan ekonomi mampu lulus dengan predikat cum laode dengan ipk 3,77 di Institute Teknologi Bandung (ITB).

Keuletan dalam meraih mimpi telah menghantarkan Herayati, Mahasiswi fakultas matematika dan ipa (fmipa) jurusan kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) meraih prestasi tinggi. Dirinya lulus dengan predikat cum laode dengan ipk 3,77 , faktor kemiskinan tidak menghentikan Herayati mendapatkan prestasi terbaik.

Sang ayah yang berprofesi sebagai penarik becak dan ibunya yang sehari hari beraktivitas di kebun menanam kacang untuk makan sehari hari sangat bangga dengan prestasi anak ke empat mereka. Hera panggilan akrab Herayati berhasil mendapatkan nilai terbaik.

“Saya berusaha semaksimal mungkin mendukung serta medoakan yang terbaik untuk Hera, meski saya hanya seorang penarik becak. Sikap gigih Hera sudah saya tanamkan sejak ia masih kanak kanak” Ungkap Sawiri Ayah Hera.

Kisah prestasi Hera tengah menjadi sumber inspirasi Masyarakat di Banten, sebab Hera telah membuktikan jika perjuangan Muhamad Sawiri sang ayah si tukang becak mampu memberikan prestasi akedemik terbaik untuk anaknya.

Kedua orang tua Hera menyebut perjuangan Hera dalam menganyam pendidikan di ITB diakui cukup berat. Berbagai tugas praktik dan kuliah tambahan yang diberikan pihak kampus seolah-olah tidak memberikan kesempatan baginya untuk bernafas. Hal yang menjadi penyemangat anaknya yakni pesan kedua orang tua yang meminta hera selalu menjaga puasa senin dan kamis juga salat dhuha.

Kini setelah lulus, Herayati sangat ingin menjadi dosen tentunya setelah selesai melanjutkan studi magisternya di ITB dengan jurusan yang sama melalui siatem fast trek.

“Baru saja lulus S1, Alhamdulillah berkat Allah dan do’a yang tak putus dari orang tua. Selanjutnya aku mau nerusin magister di jurusan yang sama karena aku pingin sekali jadi Dosen” Ucap Heryati sambil senyum bahagia.

“Udah ada pengumaman juga udah diterima di sana, untuk beasiswanya sudah apply tapi belum ada pengumuman,” kata Hera kepada infobanten di kediamannya, Kotasari, Cilegon, Selasa (24/7/2018).

Cita-citanya untuk jadi dosen di Banten agar kelak ia bisa dekat dengan kedua orang tuanya. Selama kuliah, ia mengakui selalu rindu dengan kedua orang tuanya. Selain itu, kegemaraannya mengajar dan meneliti semakin memantapkan niatnya untuk menjadi dosen. Kedua hal itu menurutnya paling cocok disalurkan ke profesi dosen. (*)