infobanten.id | Warga Negara Indonesia yang sedang bekerja di Sarawak, Malaysia, dijamin bakal lebih tenang. Sebab, KJRI di Kuching, Malaysia, memberikan pelayanan ‘jemput bola’. KJRI memberikan kemudahan pelayanan paspor bagi WNI di Sarawak. Hal ini sekaligus memudahkan para WNI yang ingin menyeberang saat Festival Crossborder digelar.
Pelayanan jemput bola kemudahan pelayanan paspor, digelar KJRI selama dua hari. Tepatnya, Sabtu & Minggu (01-02/03), di Perusahaan Jaya Tiasa Holdings Berhad, Sibu, Sarawak.
Menurut Konjen Rindi Kuching, Yonny Tri Prayitno, kegiatan ini adalah bagian dari pelayanan dan perlindungan buat seluruh WNI yang ada di wilayah Sarawak.
“Jadi, bentuk pelayanan yang kita berikan berupa kemudahan terkait paspor. Kita sampaikan pentingnya memiliki dokumen dan permit kerja bagi WNI yang stay atau bekerja di Malaysia. Mereka bisa leluasa. Dan dari pelayanan ini, berartinkami memberikan perlindungan buat mereka,” paparnya, Senin (04/03/2019).
Tim KJRI Kuching juga melakukan proses wawancara dan pengambilan biometrik terhadap pemohon paspor Pekerja Migran Indonesia. Pesertanya sebanyak 318 orang. Rinciannya, Jum’at (01/03/2019), Tim KJRI Kuching melakukan wawancara dan pengambilan biometrik terhadap 217 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI). Lokasinya di ladang Jaya Tiasa Palm Oil Mill Pulau bruit Sibu.
Sedangkan di hari kedua, Sabtu (2/3), tim KJRI Kuching melakukan wawancara dan pengambilan biometrik terhadap 101 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI). Lokasinya di ladang Erajaya Synergy Sdn. Bhd.
“Pelayanan paspor jemput bola dilakukan dengan pertimbangan untuk memberikan kemudahan. Karena, jarak tempuh lokasi tempat kerja dengan KJRI sangat jauh. Sekitar 14 jam perjalanan darat. Selain itu, kegiatan ini untuk memastikan komitmen perusahaan maupun majikan untuk mengurus permit bekerja. Serta upaya KJRI melindungi para WNI,” tutur Yonny, didampingi Staf Teknis Imigrasi, Ronny F Purba.
Hasil dari kegiatan pelayanan Paspor Jemput Bola bagi WNI, selanjutnya akan diproses dan dicetak menggunakan sistem berbasis Simkim di KJRI Kuching.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kementerian Pariwisata Adella Raung, memberikan apresiasi terhadap langkah KJRI.
“KJRI sangat peduli. Mereka juga terlibat aktif dalam sejumlah kegiatan crossborder. Dan kita pun melihat kegiatan ini sangat membantu WNI yang ada di Sarawak. Terlebih Sarawak adalah daerah order,” katanya, didampingi Kabid Pemasaran Area III Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sapto Haryono.
Pernyataan yang sama disampaikan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menurutnya, langkah KJRI biasa berdampak positif buat kegiatan border.
“WNI yang ingin menyeberang untuk menyaksikan featival crossborder akan terbantu. Karena mereka memiliki perizinan lengkap. Impactnya juga positif buat kegiatan kita,” katanya. (Den/inf)