Berjalan Kaki 2 Menit Punya Manfaat yang Baik untuk Kesehatan

infobanten.id | Berdasarkan pedoman aktivitas fisik baru untuk orang Amerika menyebutkan bahwa berbagai aktivitas fisik meski hanya dilakukan dua menit memberikan manfaat besar untuk kesehatan baik jangka pendek dan jangka panjang. Sebelumnya, pedoman menyatakan bahwa kecuali aktivitas fisik berlangsung 10 menit atau lebih lama, itu tidak dihitung ke arah tujuan aktivitas mingguan yang direkomendasikan seseorang.

Dilansir dari WebMd, tapi penelitian telah menunjukkan bahwa sejumlah kecil aktivitas memberikan kontribusi yang solid bagi kesehatan seseorang. “Aktivitas fisik adalah tentang menemukan peluang untuk menambah gerakan sepanjang hari sebagai bagian dari komitmen yang lebih besar untuk hidup sehat,” ujar Adm. Brett Giroir, asisten sekretaris kesehatan di Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS).

“Ketidakaktifan menyebabkan 10% kematian prematur di Amerika Serikat. Itu berarti jika kita bisa mendapatkan 25% orang tidak aktif untuk bergerak aktif dan memenuhi rekomendasi, hampir 75.000 kematian akan dicegah di Amerika Serikat,” tambah Giroir.

Menurut HHS, hanya 26% pria, 19% wanita dan 20% remaja saat ini yang melakukan aktivitas fisik mingguan yang direkomendasikan. “Ini memiliki konsekuensi kesehatan dan ekonomi bagi bangsa, dengan hampir USD117 miliar dalam biaya perawatan kesehatan tahunan yang disebabkan kegagalan untuk memenuhi aktivitas fisik aerobik yang direkomendasikan dalam pedoman,” papar Giroir.

Edisi baru aktivitas fisik ini juga menyoroti berbagai manfaat jangka pendek dan jangka panjang dari aktivitas fisik berdasarkan bukti ilmiah. Diantaranya adalah hanya satu kali aktivitas fisik dapat mempertajam pikiran, mengurangi kecemasan, menurunkan tekanan darah, memperbaiki tidur dan memperkuat kemampuan tubuh untuk mengubah gula darah menjadi energi.

Aktivitas fisik yang teratur dapat meningkatkan kesehatan otak, mengurangi risiko delapan bentuk kanker yang berbeda, dan menurunkan risiko untuk mendapatkan kelebihan berat badan. Kondisi kesehatan kronis ditingkatkan oleh aktivitas fisik termasuk osteoarthritis, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, kecemasan dan depresi. Olahraga juga terbukti membantu meningkatkan fungsi otak pada orang dengan demensia, multiple sclerosis, gangguan attention-deficit atau hyperactivity dan penyakit parkinson.

Jumlah yang disarankan mingguan tetap sama untuk orang dewasa yaitu setidaknya 150 hingga 300 menit aktivitas aerobik intensitas sedang atau 75 hingga 150 menit aktivitas intensitas kuat, dikombinasikan dengan aktivitas penguatan otot setidaknya dua hari. Sedangkan contoh aktivitas moderat termasuk jalan cepat, menari ballroom, aerobik air atau mencabut rumput liar. Untuk aktivitas yang membutuhkan energi besar berupa seperti berlari, berenang, bersepeda cepat, menari aerobik, atau bekerja dengan sekop dan cangkul di kebun.

Panduan baru ini juga merekomendasikan anak-anak berusia 5 tahun untuk aktif sepanjang hari, mimimal tiga jam sehari guna meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan. Anak-anak berusia 6 hingga 17 tahun disarankan untuk memiliki setidaknya 60 menit aktivitas fisik sedang hingga kuat. Wanita hamil dan pascamelahirkan juga harus melakukan setidaknya 150 menit latihan intensitas sedang seminggu, sementara orang dewasa yang lebih tua harus menambahkan latihan keseimbangan di atas aktivitas aerobik dan penguatan otot mereka.

“Anda harus keluar dan aktif, apakah Anda seorang anak atau orang dewasa, apakah Anda seorang wanita hamil, apakah Anda memiliki penyakit kronis atau tidak ada kelompok yang tidak terpengaruh oleh pedoman ini,” kata Handberg, anggota dari American College of Cardiology’s Prevention of Cardiovascular Disease Committee.

Presiden AHA Dr. Ivor Benjamin mengatakan bahwa asosiasi akan mengadopsi pedoman ini sebagai rekomendasi resminya untuk aktivitas fisik. “Kami mendesak kelompok kesehatan lainnya dan pihak yang berkepentingan di seluruh negeri untuk mengadopsi pedoman dan bergabung dengan kami dalam berkomitmen untuk membantu memastikan lebih banyak orang bergerak,” papar Benjamin dalam sebuah pernyataan.

Panduan tersebut harus menjadi dasar bagi kebijakan yang mendukung pendidikan jasmani di sekolah, infrastruktur sepeda dan pejalan kaki di kota-kota, dan promosi latihan di tempat kerja. Selain itu, aktivitas fisik juga sangat penting dan harus menjadi tanda vital kelima untuk dokter. (*)