infobanten.id | Anggota DPRD Banten disarankan untuk melakukan rapid test virus corona baru atau Covid-19). Baru 14 orang yang sudah melaksanakanya rapidt tes dari total 85 anggota.
Rencananya besok (Rabu, 8/4) akan dilakukan pengecekan lagi terhadap anggota dewan yang belum tes.
Untuk 14 orang yang sudah menjalani tes corona pada Selasa (7/4) tadi hasilnya dinyatakan negatif.
Sekwan Banten, Deni Hermawan ditemui usai rapat koordinasi dengan pimpinan DPRD dan Ketua Fraksi di dewan, pihaknya membenarkan telah memfasilitasi rapid tes bagi belasan legislator tersebut.
“Betul tadi pagi, ada 15 orang yang melakukan rapid tes. 14 dari anggota DPRD Banten, satu lagi saya sendiri. Alhamdulilah hasilnya negatif semua,” katanya.
Deni menjelaskan, tes paparan virus corona terhadap seluruh legislatif Banten sudah disampaikan secara resmi. Tujuannya, untuk memastikan kondisi kesehatannya.
“Sejak ditetapkannya Banten ini KLB (Kejadian Luar Biasa) Korona Covid-19, kegiatan anggota dewan dan pimpinan masih melakukan kunjungan kerja didalam daerah, terus juga melakukan reses (kunjungan ke daerah pemilihan) masing-masing, bertemu dengan ratusan orang, jadi kami ingin memastikan saja,” ungkapnya.
Namun demikian Deni mengaku tidak memaksakan diri bagi anggota dewan yang tidak melakukan rapid tes di DPRD dengan berbagai pertimbangan atau alasan.
“Bagi yang mau silahkan. Karena kegiatan ini memang kami fasilitasi dengan tim medis dari Dinas Kesehatan Banten kegiatan ini hanya dua hari saja, hari ini dan besok. Tapi bagi yang tidak mau, yah nggak masalah,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua DPRD Banten, Budi Prajogo mengaku belum melakukan rapid tes.
Namun dirinya tidak menolak jika hal itu anggap sangat baik.
“Saya belum. Kalau memang perlu saya akan lakukan itu,” ujar Budi.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Banten, Fahmi Hakim mengaku tidak akan melakukan rapid tes corona yang dilakukan Sekretariat Dewan (Setwan).
“Saya gak usah. Karena sudah (rapid tes) beberapa waktu lalu di Rumah Sakit Serang,” jelas Fahmi.
Anggota DPRD Banten, Umar Bin Barmawi meminta pemprov agar segera menerjunkan tim medisnya bekerja sama dengan kabupaten/kota melakukan rapid tes corona kepada semua lapisan masyarakat.
Dirinya meminta disemua puskesmas menyediakan dan melaksanakan rapid tes.
“Mendorong agar dinkes mengerahkan tenaga medisnya untuk segera melakukan rapid test di puskesmas puskesmas yang ada ODP nya jika hanya bagus coret dalam list dan laporkan ke covid-19 center provinsi. Ini akan memberikan ketenangan dan kenyamanan kepada masyarakat,” harapnya.
Meskipun rapid tes bukan alat ukur kepastian seseorang itu bebas atau terpapar corona, namun hal tersebut dianggap mampu untuk mencegah penyebaran virus tersebut.
“Untuk mengetahui kita terinfeksi atau tidak bisa awalnya dengan rapid tes. Walau akurasi rapid tes tidak begitu akurat, bolehlah. Karena yang valid adalah swab tes,” ujarnya.
Dengan demikian yang harus juga menjadi prioritas rapid tes dikatakan Umar, bukan hanya didalam gedung atau anggota dewan saja, tetapi juga masyarakat banyak.
“Jadi sahabat DPRD jika rapid tes ini diserahkan ke puskesmas akan lebih bermanfaat,” pungkas Umar. (*)